SRI LANKA, KOMPAS.TV - Ekonomi Sri Lanka runtuh, negara itu kini telah bangkrut.
Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe mengatakan, negaranya tengah menghadapi situasi lebih serius di luar dugaan dari sekadar kekurangan bahan bakar, gas, listrik, dan makanan.
Krisis ekonomi di Sri Lanka berdampak sepenuhnya ke kehidupan masyarakat kelas menengah disana.
Mereka harus sangat berhemat, gaji yang ada bahkan tidak bisa mencukupi kehidupan keluarga ditengah naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca Juga: Praktik SPBU Nakal, Kepergok Kurangi Takaran BBM dan Raup Keuntungan Hingga Rp 7 Miliar!
Mereka terpaksa mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk dapat bertahan hidup.
Runtuhnya perekonomian Sri Lanka membuat negara Asia Selatan itu membutuhkan 6 miliar dolar Amerika Serikat dalam beberapa bulan ke depan.
Perbincangan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) juga sedang dilakukan.
Uang itu akan digunakan untuk menopang cadangan negara, membayar tagihan impor dan menjaga mata uang stabil agar dapat keluar dari krisis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.