SEMARANG, KOMPAS.TV - Yuli Muhawati, pemilik kerajinan tas dari serat alam yang memulai bisnisnya sejak tahun 2017. Bermula dari kegemarannya membuat sulam tali pita, ia kemudian berinovasi membuat tas berbahan dasar serat alam, seperti daun pandan, eceng gondok, pelepah pisang, hingga kain goni.
Yuli bekerja sama dengan para pengrajin serat dari sekitar Kota Semarang, sehingga ia tidak kesulitan mencari bahan, seperti enceng gondok dari Ambarawa, pelepah pisang dari Banjarnegara dan pandan dari Kebumen. Dengan cara ini ia pun turut serta dalam memajukan perekonomian lokal.
"Kita turut serta untuk memberdayakan dan mengangkat perekonomian dari para perajin yang ada di sekitar wilayah kota kami," kata Yuli.
Tak hanya kerajinan serat, ia juga membuat karya kolaborasi dengan pengrajin lokal seperti pengrajin embroidery atau sulam pita, pengrajin decoupage atau kerajinan dari potongan tisu dan pengrajin lukis tas.
Di rumahnya, Yuli memajang karya - karyanya, mulai dari tas jinjing, tas tangan, tote bag, dompet, hingga topi, dengan beragam model dan gaya. Hasil dari tangan terampilnya ini dijual mulai dari harga Rp 25.000 hingga Rp 400.000 tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan. Selain memajang di rumah, ia juga memasarkan produknya pada pameran UMKM, media sosial dan pasar online.
Peminat tas kerajinan serat alam ini tak hanya laku di tanah air, namun juga sampai menembus pasar internasional, seperti Brunei Darussalam dan Belanda.
#kerajinan #seratalam #umkm
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.