Hasil Survei Litbang Kompas Terbaru: Elektabilitas Prabowo Masih Tertinggi, Gerindra Buka Suara

JAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil Survei Litbang Kompas terbaru yang dikeluarkan pada Juni 2022 menyebut, Ketua Umum Partai Gerindra  Prabowo Subianto masih menempati posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 25,3 persen. Meski, angka itu mengalami penurunan dibandingkan Januari 2022 yang sebesar 26,5 persen. 

Prabowo masih di atas  elektabilitas Ganjar Pranowo 22 persen dan Anies Baswedan di posisi berikutnya dengan elektabilitas 12,6 persen.

Wakil Ketua Umum Gerindra Irfan Yusuf Hasyim mengatakan, hasil Survey Litbang Kompas Juni itu itu sejalan hasil survei internal dan berbagai Lembaga.

Menurutnya, seluruh pengurus pusat dan daerah Gerindra memang meminta Prabowo untuk kembali maju di Pilpres 2024.

Tak hanya itu, mereka juga kerap mendorong Prabowo untuk segera berkampanye.

“Tetapi, hingga saat ini, Pak Prabowo masih fokus bekerja sebagai menhan, tidak mau menggunakan jam kerjanya untuk berkampanye,” kata Irfan di Jakarta, Rabu (21/6/2022).

Baca Juga: Survey Terbaru Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Melonjak, Anies dan Prabowo Tetap Tinggi

Langkah yang diakui menunjukkan intensi Prabowo untuk menjadi capres adalah kunjungan ke sejumlah kiai dan pondok pesantren Nahdlatul Ulama di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, Mei lalu.

Namun, Irfan Yusuf membantah langkah Prabowo sowan ke sejumlah kiai itu memakai fasilias negara.

Itu semua, lanjutnya,  memanfaatkan momentum cuti bersama Lebaran. Perjalanan sepenuhnya menggunakan anggaran pribadi Prabowo, bukan fasilitas negara.

Meski belum berkampanye, kata Irfan, tingkat elektabilitas Prabowo konsisten di papan atas.

Artinya, keinginan partai sejalan dengan preferensi publik. Tidak dimungkiri, hal itu juga diharapkan berdampak pada raihan suara Gerindra nantinya.

Survei dilakukan melalui tatap wawancara muka yang diselenggarakan 26 Mei-4 Juni 2022, dengan responden sebanyak 1.200 orang dan dipilih secara acak.

Menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen, margin error penelitian kurang lebih 2,8 persen.