KULON PROGO, KOMPAS.TV - Nurohman, warga dusun Wonorejo, Pedukuhan Dlingo, Kelurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo ini sekilas tak berbeda dengan pemuda pada umumnya.
Dalam kesehariannya, pemuda berusia 32 tahun ini kerap mengoperasikan komputer dengan ditemani kipas kecil di kamarnya yang berukuran 3x3 meter.
Bukan untuk sekadar berselancar dan melihat media sosial, putra pasangan Sunardi dan Sunikem yang tinggal di pedesaan ini justru diberikan tanggung jawab menangani puluhan server yang berada di luar negeri, oleh perusahaan di Singapura tempat dia bekerja.
Ada 50 hingga 70 server ia kelola setiap harinya.
Nurohman bertugas sebagai developer operational yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kinerja server yang dikelolanya.
Baca Juga: Nurohman, Dikira Pengangguran Ternyata Tangani Puluhan Server Luar Negeri
Bila ada masalah, langsung ditangani yang terhubung server utama di Singapura dan Jerman.
Sejumlah kendala kerap ia temui seperti sulitnya sinyal internet hingga jaringan listrik yang kerap padam.
Nurohman merasa bersyukur bisa bekerja dan dihargai, sebab ia mengaku, dengan tamatan SMK, ia sulit mencari pekerjaan di perusahaan Indonesia.
Berada di depan komputer setiap hari bukan tanpa risiko.
Ia kerap dianggap anti sosial, pemalas, pengangguran hingga pesugihan oleh tetangganya karena tak pernah keluar rumah dan bekerja layaknya warga di pedesaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.