MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menegaskan pihaknya tidak takut terhadap Amerika Serikat (AS), Minggu (19/6/2022).
Ia pun menegaskan Rusia tak akan tunduk terhadap AS, meski Pemerintahan Joe Biden terus mengirimkan persenjataan ke Ukraina.
Lavrov menegaskan dengan memasok senjata ke Ukraina, AS tak akan dapat merampas hak Rusia atas suaranya sendiri dalam urusan internasional dan memaksa mereka mematuhi aturan yang diciptakan Wahington.
Lavrov juga mengatakan bahwa AS memang telah menyatakan bakal menambah kiriman persenjataan ke Ukraina.
Baca Juga: Anggota Parlemen Ukraina Akui Kehilangan Wilayah yang Diduduki Rusia, Tapi Tak Akan Menyerah
“Mereka mencapai apa yang memang telah lama diumumkan, bahwa Rusia harus tahu tempatnya, Rusia tak memiliki hak untuk bersuara sendiri dalam utrusan internasional, Rusia harus patuhi aturan yang diciptakan AS, itu saja,” katanya kepada Rossiya 1 TV dikutip dari TASS.
“Saya pikir mereka mengerti dengan baik bahwa mereka tak akan sukses,” tambah Lavrov.
Sejak Rusia melakukan serangan ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia dan sejumlah negara NATO terus memasok persenjataan ke Ukraina.
Baca Juga: Rusia Ungkap Serangan ke Ukraina Timur Menuju Kesuksesan, Berhasil Bunuh Jenderal Ukraina
Pengiriman tersebut masih terus dilakukan dan sepertinya tak akan berhenti dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov mengatakan memasok Ukraina dengan senjata buatan AS adalah jalan untuk mengarahkan konfrontasi militer kedua negara adidaya nuklir itu.
Antonov juga mengungkapkan konfrontasi yang terjadi akan dipenuhi dengan konsekuensi yang tak dapat diprediksi.
Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan sempat menegaskan akan memberikan konsekuensi berat bagi pihak-pihak yang membantu Ukraina melawan Rusia.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.