MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, membela penyerangan negaranya ke Ukraina, yang sudah dimulai nyaris 4 bulan lalu.
Menurut Lavrov tak tak ada cara lain bagi Rusia untuk memberitahu Barat bahwa membawa Ukraina ke NATO adalah sebuah aksi kejahatan.
Rusia dikecam dunia setelah melakukan penyerangan ke Rusia yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus.
Apalagi, ribuan warga sipil Ukraina terbunuh, dan sejumlah kota di Ukraina rusak berat.
Baca Juga: Amerika Serikat Umumkan Paket Senjata Baru ke Ukraina Senilai 1 miliar dollar AS
Selain itu, jutaan orang harus kabur dari Ukraina dan menjadi pengungsi di negara lain.
Namun, Lavrov memiliki pembelaan atas apa yang dilakukan negaranya.
“Kami tak melakukan invasi ke Ukraina,” ujar orang kepercayaan Presiden Rusia, Vladimir Putin itu kepada BBC, Kamis (16/6/2022).
“Kami mendeklarasikan operasi militer khusus karena kami sama sekali tidak punya acara lain untuk menjelaskan kepada Barat bahwa menyeret Ukraina ke NATO adalah tindakan kriminal,” tambahnya.
Sejak penyerangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Lavrov hanya sedikit memberikan wawancara dengan media Barat.
Ia berulang kali mengulangi pernyataan resmi Kremlin bahwa operasi militer mereka bertujuan melakukan denazifikasi di Ukraina.
Lavrov sendiri sempat membuat kegemparan saat menjustifikasi bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky adalah seorang Nazi.
Baca Juga: China Tunjukkan Dukungan ke Rusia, AS Langsung Ledek Sikap Beijing
Ia mengatakan bahwa hal itu bisa terjadi karena pemimpin Nazi, Adolf Hitler memiliki darah Yahudi.
Lavrov juga menegaskan bahwa Barat terus menekan PBB agar membuat Rusia sebagai pihak yang bersalah.
“Sangat disayangkan. Tetapi diplomat internasional, termasuk Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Sekjen PBB, dan perwakilan internasional, telah mendapatkan tekanan dari Barat,” katanya.
“Sering sekali mereka digunakan untuk memperkuat penyebaran berita palsu oleh Barat. Rusia tak sepenuhnya bersih. Rusia adalah apa adanya, dan kami tak malu menunjukkan siapa kami,” tambah Lavrov.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.