YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Epilepsi atau ayan menyebabkan penderitanya mengalami kejang-kejang dan kehilangan kesadaran.
Orang yang mengalami epilepsi tidak akan ingat kejadian ketika mereka mengalami kejang.
Berikut ini sejumlah mitos dan fakta penyakit epilepsi.
1. Dianggap gangguan jiwa
Sebagian orang masih menganggap penyakit ini sebagai gangguan kejiwaan, namun faktanya epilepsi merupakan penyakit gangguan saraf otak.
Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Fajar Maskuri menegaskan bahwa epilepsi bukan gangguan jiwa, meski ada gangguan kognitif dan kecerdasan di bawah rata-rata.
Penderita epilepsi sulit diajak berkomunikasi dengan baik, namun sebenarnya bisa sembuh bila mendapat penanganan yang tepat.
“Jika tidak diobati segera maka akan terjadi kerusakan otak lebih berat, semakin sering kejang maka sel-sel di otak akan banyak yang rusak sehingga perlu segera diobati ke dokter saraf,” kata dokter Fajar, dikutip dari laman resmi UGM, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Kenali Gejala Epilepsi dan Juga Penanganannya
2. Bisa Menular
Ada orang yang mengira bahwa epilepsi bisa menular, sehingga takut menolong orang yang kejang karena epilepsi.
Padahal, anggapan epilepsi bisa menular adalah mitos.
Dokter Fajar menjelaskan, orang yang kejang karena epilepsi tidak akan menularkan penyakit epilepsi kepada orang lain meski bersentuhan kulit bahkan terkena air liur mereka.
Sumber : Kompas TV, ugm.ac.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.