NEW YORK, KOMPAS.TV- Untuk menegaskan pembelian Twitter, Elon Musk dikabarkan akan bertemu karyawan Twitter pada Kamis (16/6/2022) waktu setempat. Saat ini, Musk sedang dalam tahap pembelian Twitter senilai 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp629 triliun (asumsi kurs Rp14.300).
Dalam pertemuan itu, ia akan menjelaskan pernyataannya soal bekerja dari jarak jauh dan strategi untuk Twitter, termasuk soal kebijakan berlangganan dan iklan.
Mengutip dari The Wall Street Journal, belum ada komentar atau keterangan resmi dari pihak Twitter dan Tesla terkait hal ini.
Beberapa waktu lalu dia sempat mengancam akan menarik tawaran membeli Twitter jika platform mikroblog itu tidak memberikan data tentang akun palsu.
Baca Juga: Satelit Starlink Milik Elon Musk Dapat Izin Labuh di RI, Khusus Layanan Perusahaan Ini
Musk juga meminta karyawannya di Tesla, untuk bekerja di kantor secara penuh, atau selama 40 jam per minggu. Ia menegaskan, jika karyawannya tidak bisa mengikuti ketentuan itu, akan dianggap mengundurkan diri.
"Semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu. Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri," demikian kutipan isi e-mail Elon Musk.
Permintaan Musk itu bertentangan budaya kerja di Twitter, yang membebaskan pegawainya bekerja dari mana saja.
Elon Musk memang dikenal sebagai sosok yang gila kerja. Menurutnya, hal itu membuat perusahaannya bisa bertahan dari krisis dan tidak bangkrut.
Baca Juga: Amazon Kirim Paket Pakai Drone ke Halaman Belakang Rumah Konsumen
Ia menilai, semakin senior posisi karyawan di perusahaan, harus semakin terlihat di kantor.
"Semakin senior Anda, semakin terlihat kehadiran Anda. Itulah mengapa saya begitu banyak tinggal di pabrik - sehingga mereka yang berada di jalur dapat melihat saya bekerja bersama mereka. Jika saya tidak melakukan itu, Tesla sudah lama bangkrut," tutur Musk beberapa waktu lalu.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.