JAKARTA, KOMPAS.TV – Hajar Aswad yang berada di Ka’bah Masjidil Haram adalah tempat yang paling diinginkan umat Islam untuk senantaiasa berada di dekatnya.
Tak jarang, meski sulit dilakukan, mereka ingin mencium Hajar Aswad yang dimuliakan umat Islam ini.
Dikutip dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah (2020) yang diterbitkan Kementerian Agama, mencium Hajar Aswad adalah salah satu bentuk sunah Nabi.
Kesunahan mencium hajar Aswad khususnya bagi bagi laki-laki dan mubah bagi perempuan.
Sejarah mencium hajar aswad, sudah diteladankan sejak zaman Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh Nabi Muhammad.
“Mencium Hajar Aswad adalah amaliah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,” tulisan dalam buku tersebut.
Sedangkan hikmah dan nilai yang menonjol dalam mencium Hajar Aswad adalah kepatuhan mengikuti sunah Rasulullah SAW.
Dalam konteks ini riwayat, sahabat Nabi, Sayyidana Umar RA suatu ketika dikisahkan mencium Hajar Aswad.
Ibnu ‘Abbas RA bercerita bahwa Umar RA bersandar di rukun Hajar Aswad lalu berkata yang artinya:
“Sungguh aku mengetahui engkau hanyalah batu, sekiranya aku tidak melihat kekasihku Rasulullah SAW telah menciummu dan mengusapmu, niscaya aku tidak akan mengusapmu dan menciummu. Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan. 8 (HR. Ahmad dari Ibnu ‘Abbas RA)
Dalam riwayat lain, Umar menghampiri Hajar Aswad kemudian menciumnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.