HARARE, KOMPAS.TV - Moreblessing Ali, seorang aktivis oposisi Zimbabwe ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi usai dinyatakan hilang sejak 24 Mei lalu.
Penemuan jasad Ali pun memanaskan tensi politik di Zimbabwe, sebuah negara dengan riwayat penculikan dan pembunuhan bermotif politik.
Ali, berusia 46 tahun, dilaporkan diculik di luar sebuah bar di Nyatsime, perkampungan di daerah Chitungwiza, luar ibu kota Zimbabwe, Harare.
Menurut Job Sikhala, pengacara keluarga Ali, tubuh termutilasi sang aktivis ditemukan di dalam sumur dekat tempat penculikannya pada akhir pekan lalu.
Aparat kepolisian dilaporkan tengah menyelidiki kasus ini sembari menepis dugaan bahwa pembunuhan Ali terkait politik.
Akan tetapi, kalangan oposisi menduga pembunuhan ini terkait politik, merujuk riwayat kekerasan bermotif politik di Zimbabwe.
“Ini adalah indikasi yang sangat buruk jelang pemilihan umum pada 2023. Awan gelap kekerasan sedang berkumpul,” kata Nelson Chamisa, presiden Citizens Coalition For Change Zimbabwe dikutip Associated Press, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga: Brasil Alami Kerawanan Pangan, Dekati Level Zimbabwe
Pendukung oposisi yang melayat ke pemakaman Ali membawa tongkat untuk berjaga-jaga karena rumor bentrokan dengan simpatisan partai berkuasa di sekitar upacara penguburan.
Tensi politik memanas belakangan ini di Zimbabwe karena kesulitan ekonomi dan politik yang memecah-belah. Negara ini pernah diterpa serangkaian kekerasan terkait politik sejak merdeka dari pemerintahan kulit putih pada 1980.
Menanggapi pembunuhan Ali, Amnesty International menegaskan bahwa otoritas terkait wajib mengusut dan mengadili pelaku.
Amensty menyebut pembunuhan ini dimungkinkan oleh “impunitas” di Zimbabwe.
Baca Juga: Bocah 2 Tahun di AS Tidak Sengaja Tembak Mati Ayahnya, Sang Ibu Dituntut Pembunuhan, Ini Alasannya
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.