KOMPAS.TV - Setelah ancaman inflasi global, kini adalagi yang membayangi pertumbuhan ekonomi yaitu stagflasi.
Apa itu stagflasi?
Ada beberapa indikator yang dipakai untuk menunjukkan kondisi stagflasi, indikator menunjukkan kombinasi tapi semuanya angkanya buruk.
Di Indonesia kondisinya GDP atau PDB 2021 naik, pengangguran turun, inflasi meningkat stabil.
Sementara permintaan, bisa dilihat mall ramai, restoran penuh, orang mulai liburan.
Mudah-mudahan ini adalah pertanda bahwa permintaan masih stabil.
Baca Juga: Tak Semua Rumah Tangga Tarif Listiknya Naik, Kementerian ESDM: Hanya Kelompok Rumah Tangga "Mewah"
Ditambah Indonesia sebagai negara penghasil komoditas, bisa ikut membantu menahan stagflasi.
Meski perlu jadi catatan adalah subsidi energi, sejauh apa APBN mampu jadi shock absorber.
Terhadap penyesuaian tarif listrik baru, ekonom memperkirakan tidak akan berdampak pada inflasi.
Di saat yang sama, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terjun bebas di tahun ini.
Ini adalah dampak stagflasi di perekonomian dunia.
Ada banyak faktor, pertama yakni dunia mulai memasuki era moneter ketat, ditandai dengan naiknya suku bunga The Fed.
Faktor lain kenaikan harga komoditas energi dan juga harga pangan yang dipicu dari kondisi geopolitik Rusia-Ukraina semakin memberatkan kondisi ekonomi global.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.