WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemimpin serta anggota gerakan supermasi kulit putih "Front Patriot" diringkus Kepolisian Coeur d'Alene, Idaho, Amerika Serikat pada Sabtu (11/6/2022) waktu setempat.
Berdasar hasil pemeriksaan, Front Patriot berencana bikin kerusuhan di karnaval Town Pride Festival, tetapi gagal karena lebih dulu tertangkap sebelum memulai aksi.
Penyergapan dimulai ketika polisi menerima laporan telepon dari warga yang melihat orang-orang bertopeng dengan rompi antipeluru mirip pasukan tentara dalam sebuah kendaraan.
"Mereka datang untuk membuat kerusuhan di pusat kota," ungkap Lee White, Kepala Polisi Coeur d'Alene via BBC.
Ketika penangkapan berlangsung, Polisi menemukan sejumlah perlengkapan anti huru-hara dan granat asap yang diduga akan dipakai untuk mericuh acara karnaval.
Baca Juga: Perang Terus Berkecamuk, Presiden Ukraina Bangga Pasukannya Sukses Pertahankan Wilayah
Apa itu Front Patriot?
Front Patriot merupakan gerakan supermasi kulit putih yang dibentuk pada 2017, sempalan neo-fasisme Vanguard Amerika, organisasi rasis kondang di AS yang bermain lewat jalur kekerasan. Front Patriot diketahui memisahkan diri dari kelompok itu usai demonstrasi mematikan di Charlottesvilla pada tahun yang sama.
Menurut riset Anti-Defamation League, pada 2021 Front Patriot telah menghasilkan lebih dari 82% propaganda antiyahudi, rasis dan sentimen kebencian yang kasusnya tersebar di semua negara bagian AS, kecuali Hawaii dan Alaska dengan total 3.992 insiden.
Thomas Ryan Rosseau, pemimpin Front Patriot, sebelumnya memegang kendali situs web Neo-Nazi Vanguard Amerika saat ia remaja.
Akan tetapi, selepas pecahnya tragedi Charlottesvilla, Rosseau memilih mendirikan Front Patriot yang mayoritas anggotanya juga berstatus mantan Vanguard Amerika.
Pada 2020, Propublica melaporkan gerakan ini telah memiliki 8 jaringan setingkat regional yang aktif merekrut anggota secara daring. Adapun aksi Front Patriot selama ini diketahui berfokus pada penyebaran propaganda rasis dan supermasi kulit putih di AS.
Baca Juga: Kisah Remaja yang Bantu Ukraina Mengintai Tentara Rusia
Sumber : BBC/AP/The Guardian/Propublica
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.