BANJAR, KOMPAS.TV - Erat dengan transportasi air, ialah potret kehidupan siswa dan masyarakat Benua Riam.
Dengan menggunakan perahu Ketinting untuk ke sekolah karena keterbatasan akses jalan dan infrastruktur, para siswa sering terlambat ke sekolah karena harus menunggu ketinting untuk antar jemput.
Luasnya sungai Riam sehingga tidak memungkinkan bagi masyarakat untuk swadaya membuat jembatan.
Maria Ulfah, siswi kelas XII SMPN-3 Aranio, yang harus pulang pergi ke sekolah naik perahu ketinting dari desa tempat tinggalnya di Desa Kalaan dengan diantar oleh orang tuanya.
”Saya masuk ke sekolah pukul 08.00 Wita, karena kami harus menyeberangi sungai Riam, jadi kami harus berangkat lebih awal dari pada teman-teman yang lain yang tidak menyeberangi sungai, minimal pukul 07.30 Wita harus sudah menyeberangi sungai menuju tempat sekolah,’’ ucapnya dengan nada pelan.
”Belum lagi jalan menuju ke sekolah masih jalan halus (kecil/setapak) dan becek apabila habis turun hujan sehingga tidak jarak kami terpeleset dan bajunya kotor,” cerita Ulfah.
Baca Juga: Latsarmil Komcad 2022 Dimulai di Rindam, Kasdam VI/Mulawarman : Mereka Harus Bangga !
Hal senada juga di ungkapkan Ahmadi, warga setempat yang juga seorang guru ”Memang tidak mungkin untuk dibuatkan jembatan selebar sungai riam, karena sungai yang cukup lebar sehingga sulit untuk dibuatkan jembatan penyeberangan, akan tetapi setidaknya untuk meringankan antar jemput anak sekolah, berharap ada fasilitas kelotok khusus angkutan anak pelajar yang memadai sehingga dapat terjamin keamanannya dan juga akses jalan desa yang saat ini becek perlu adanya perbaikan," ungkap Ahmadi.
”Kami sangat senang adanya Satgas TMMD di desa kami, dengan adanya kegiatan ini akan mempermudah masyarakat khususnya murid-murid kami untuk pergi ke sekolah, karena selama ini jalan menuju ke sekolah sangat susah sehingga memerlukan waktu yang cukup lama,” ucapnya.
”Semoga dengan jalan yang lebih baik ini, anak-anak dapat lebih semangat untuk belajar, tiba ke sekolah lebih tepat waktu dan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena terkendala dengan jalan yang tidak memadai," Pungkasnya.
Pratu Rudi, yang kala itu membantu menyeberangkan siswa sekolah mengatakan, ”Setiap hari kami disini membantu adik-adik sekolah untuk menyeberangi sungai dengan menggunakan kelotok atau ketinting, perjalanan siswa ke sekolah menggunakan perahu ketinting ini tiap hari dilakukan karena belum ada akses jalan darat,” ujarnya.
”Hanya ada satu tempat mereka untuk bersekolah yaitu di SMPN-3 Aranio yang ada di Desa Benua Riam, untuk membantu menjaga keamanan saat menyeberang kami selalu standby saat berangkat dan pulang anak-anak sekolah,” pungkasnya.
Baca Juga: TMMD ke-113 di Desa Benua Riam, Kodim 1006/Banjar Bangun Jalan dan Jembatan Penghubung 3 Desa
Melihat hal itu, seorang warga M. Ali (48) mengucapkan terima kasih kepada anggota Satgas TMMD ke-113 Kodim 1006/Banjar yang telah membantu anak-anak sekolah untuk menyeberangi sungai.
”Kami sebagai orang tua murid mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak TNI khususnya Satgas TMMD Kodim 1006/Banjar yang membantu warga dalam pembuatan pengerasan jalan, pembuatan MCK dan sasarana umum lainnya, semoga kehadiran bapak-bapak TNI di desa kami memberikan perubahan desa yang signifikan sehingga masyarakat dapat lebih maju dan sejahtera, harapannya kedepan dengan jalan yang sudah baik ini jaringan internet bisa masuk ke desa kami,” ucapnya.
Hasan Basri selaku Kepala Desa Banua Riam turut mengungkapkan suka citanya.
”Alhamdulillah dengan adanya TMMD ini masyarakat kami sangat terbantu sekali yang dahulunya kami lewat sungai saja untuk transportasi ke kota, sekarang ini Alhamdulillah dengan adanya jalan TMMD kami bisa lewat darat dan sangat membantu sekali untuk anak-anak sekolah yang ada di Desa Artain, dulunya naik klotok sekarang bisa menggunakan motor, yang dulunya ditempuh 30 menit sekarang dapat di tempuh 5 menit,” ucapnya.
”Program TMMD ini juga menghubungkan 3 desa, desa Benua Riam, Artain dan Apuai yang dulunya terpisah sekarang sudah terhubung karena sudah dibuat jalan dan jembatan, terima kasih untuk TNI,” pungkasnya.
Membantu kesulitan masyarakat
Wujud kepedulian TNI dalam mengatasi kesulitan rakyat melalui Bakti Sosial adalah merupakan kewajiban yang paling utama.
Baca Juga: Korem 101/Antasari Bantu Masyarakat Dapatkan Bahan Pokok Lewat Pasar Murah, Wujud Kepedulian Sosial
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.