JAKARTA, KOMPAS. TV- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Menteri Investasi Bahlil Lahadalia telah membuat keributan yang tidak perlu dan kontraproduktif. Hal ini berkaitan dengan ajakan Bahlil kepada peserta HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meneriakan yel-yel “lanjutkan” di hadapan Presiden Joko Widodo.
“Pernyataan Bahlil Lahadalia soal lanjutkan dalam sebuah acara di HIPMI memantik keributan yang tidak selesai sampai saat ini,” ujar Adi Prayitno dalam pernyataannya kepada Kompas TV, Sabtu (11/6/2022).
Dia mengingatkan sebagai pejabat publik seharusnya Bahlil tidak membuat kegaduhan-kegaduhan politik yang tidak perlu.
Baca Juga: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Teriak “Lanjutkan”, Presiden Jokowi: Hati-hati Ini Tahun Politik!
“Menteri itu adalah pejabat publik mestinya dia menghindari statement politk bersayap yang bisa memantik tafsir politik liar dan memicu kegaduhan tidak perlu,” papar Adi Prayitno.
Menurutnya publik jelas menangkap yang dimaksud Bahlil bukanlah sekadar “lanjutkan” program Jokowi, tetapi melanjutkan Jokowi hingga tiga periode.
“'Lanjutkan' diasosiasikan pada gerakan politik yang belakangan ini kembali muncul untuk mengusung Jokowi untuk ketigakalinya atau Jokowi tiga periode,” tukasnya.
Baca Juga: Reaksi Jokowi usai Diteriaki 'Lanjutkan' oleh Pengusaha: Yang Ngomong Bukan Saya, Demo Pak Bahlil
Adi mengatakan, sebagai seorang menteri, Bahlil seharusnya memiliki sensitifitas politik sekaligus sensitifitas moral.
Menteri harus berhati-hati menggunakan diksi atau pilihan kata yang efeknya tidak produktif untuk bangsa.
Dia juga menyarankan Bahlil untuk fokus kepada kerjanya saja ketimbang membuat kegaduhan. Adi menyebut tugas Bahlil adalah mencari dan mendatangkan investor ke Indonesia.
Baca Juga: Di Depan Jokowi, Menteri Bahlil Ajak Pengusaha Teriakkan 'Lanjutkan'
"Fokus saja urus investasi di Indonesia , bukan malah sibuk bicara tentang lanjutkan yang publik menafsirkannya sebagai upaya menggiring opini Jokowi untuk tiga periode,” pungkasnya.
“Ini yang saya kira secara moral politik pak menteri sebagaia pejabat publik harus hati-hati dalam konteks ini,” tuturnya.
Adi juga meminta Presiden Joko Widodo lebih tegas kepada para pembantunya yang tidak sensitif dan justru mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang genit dan nakal.
“Jokowi harus tegas pada orang tegas sekitarnya supaya tidak nakal, tidak genit menggunakan narasi yang sebenarnya menimbulkan kontroversi tidak berkesudahan,” ungkapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.