MADINAH, KOMPAS.TV - Selama rangkaian ibadah haji di Arab Saudi, jemaah tidak memegang sendiri paspor mereka.
Paspor disimpan pihak ketiga, demi keamanan dan mencegah paspor hilang akibat kelalaian jemaah.
Begitu tiba di Madinah, satu per satu paspor yang menjadi identitas pribadi, dikumpulkan jemaah haji kepada seorang petugas pemandu jemaah, atau Muassasah.
Jika biasanya paspor menjadi tanggung jawab pribadi saat bepergian ke luar negeri, jemaah haji Indonesia justru menitipkan kartu identitas ini kepada agen yang ditunjuk resmi oleh pemerintah Arab Saudi dan PPIH.
Alasannya, untuk mengurangi potensi paspor hilang ataupun tertinggal, akibat kelalaian jemaah.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Kunjungi Jabal Uhud, Telurusi Sejarah Perjuangan Sahabat Nabi
Faktor keamanan berisiko tinggi inilah yang coba diantisipasi, lewat keberadaan Muassasah Adilla, atau petugas pembimbing jemaah haji.
Setelah jemaah melewati proses imigrasi, pihak muassasah akan mengumpulkan paspor sesuai rombongan, lalu mengecek ulang dengan data manifest maskapai.
Paspor-paspor ini kemudian disimpan di Kantor Muassasah, selama sembilan hari.
Datanya lalu dimasukkan petugas haji di kantor daker, untuk kebutuhan akomodasi, konsumsi, dan ziarah.
Mendekati waktu keberangkatan jemaah dari Madinah ke Mekkah, barulah ketua rombongan mengecek ulang paspor jemaah, untuk dikelompokkan sesuai jadwal keberangkatan dari Bir Ali.
Paspor jemaah berikutnya akan dititipkan ke petugas Maktab Mekkah, atas alasan keamanan yang sama dan baru akan kembali ke tangan jemaah, saat akan pulang ke tanah air.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.