JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan angka Rp750 ribu sebagai harga tiket masuk Candi Borobudur tidak asal muncul.
Ia menjelaskan, nominal tersebut merupakan hasil studi mendalam bersama United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Dalam kajian yang dilakukan seluruh berbagai kemungkinan dipertimbangan.
Seperti untuk memenuhi kebutuhan revitalisasi Candi Borobudur sebagai cagar budaya.
Bahkan sampai membandingkan harga tiket masuk di seluruh dunia.
Baca Juga: Harga Tiket ke Puncak Borobudur Hasil Studi Mendalam, Menko Luhut: Kita Tunda karena Ribut
"Jadi mengenai Borobudur, kita bikin studi komprehensif dengan UNESCO di situ, dan angka itu keluar," ujar Luhut saat rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, di Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Luhut juga menjelaskan saat ini Candi Borobudur telah mengalami pengurangan ketinggian dan kerusakan.
Kondisi itu membuat pemerintah akan membatasi jumlah pengunjung, hingga tidak lebih dari 1.200 orang per hari, sebagaimana disarankan UNESCO.
"Kita lakukan studi dengan baik, yang lupa diberitahukan adalah dari 1.200 itu ada 25 persen untuk anak sekolah, itu hanya bayar Rp5.000," ujar Luhut.
Baca Juga: Guru Besar UGM: Tidak Ada Relevansi Harga Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu dengan Upaya Konservasi
Lebih lanjut, Luhut belum bisa memastikan apakah nantinya akan ada penurunan harga tiket masuk Candi Borobudur.
Namun saat ini penetapan harga tiket masuk ditunda sementara waktu.
Penundaan ini diperkirakan hingga satu tahun.
Sekaligus memberi sosialisasi terkait penetapan harga tiket masuk Borobudur ke masyarakat.
"Ya sampai kita lihat nanti masyarakat sosialisasi paham, sekarang kan sudah berjalan malah makin banyak yang paham. Yang tadinya nyinyir sudah makin paham," ujarnya.
Baca Juga: Luhut Mengaitkan Naiknya Tiket Borobudur dengan Pembangunan Tol Joglosemar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.