LUMAJANG, KOMPAS.TV - Seekor sapi dengan berat 4 kwintal di Lumajang Jawa Timur mati, karena terserang penyakit mulut dan kuku. Pemilik sapi sempat bingung, karena tidak ada lahan untuk mengubur sapinya.
Warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang bergotong royong mengeluarkan sapi milik Satumar, yang mati akibat terjangkit wabah PMK. Warga harus bersusah payah menggotong sapi tersebut, karena beratnya mencapai empat kuintal.
Baca Juga: Lagi, Sapi Mati Karena Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku
Karena tidak ada lahan untuk mengubur sapi tersebut, pemilik sapi akhirnya menyewa mobil pikap untuk membawa sapi ke tepi jalan sawah di desa setempat. Tanah tersebut merupakan tanah milik Dinas Pengairan, yang biasa digunakan warga untuk mengubur hewan ternak yang mati.
Baca Juga: Akan Dijual Saat Idul Adha, Sapi Seberat 1 Ton Malah Mati Terinfeksi PMK
Dari keterangan perangkat desa setempat, di Desa Bades sudah ada 11 ekor sapi yang mati akibat PMK dalam kurun waktu sepekan. Sebelum mati, rata-rata sapi mengalami kembung pada perutnya.
Hingga saat ini di Kabupaten Lumajang, sapi yang mati akibat wabah ini sudah mencapai 30 ekor lebih.
#SapiMati #PenyakitMulutKuku #HewanTernak #Wabah #Lumajang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.