JENEWA, KOMPAS.TV — Jumlah kasus infeksi baru Covid-19 dan kematian yang dilaporkan secara global turun di mana-mana pekan lalu kecuali Timur Tengah dan Asia Tenggara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO seperti laporan Associated Press, Kamis, (9/6/2022)
Dalam pembaruan mingguan terbaru tentang pandemi Covid-19, badan kesehatan AS hari Rabu juga mencatat kasus yang dikonfirmasi turun 12 persen menjadi lebih dari 3 juta kasus dan kematian yang dilaporkan turun 22 persen menjadi sekitar 7.600.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan penurunan Covid-19 yang terus berlanjut, yang memuncak pada Januari, sebagai “tren yang sangat menggembirakan.”
Namun, dia memperingatkan pandemi belum berakhir seraya mendesak untuk berhati-hati, bahkan ketika banyak negara mencabut protokol ketat terkait Covid-19 mereka dan beralih ke upaya untuk hidup bersama virus corona.
Tedros mencatat 18 bulan setelah program vaksinasi massal pertama dimulai di negara-negara kaya, 68 negara di seluruh dunia belum melindungi 40 persen rakyatnya. Sementara vaksin yang cukup sekarang tersedia, permintaan telah turun, katanya.
Baca Juga: WHO Yakini Covid-19 di Korea Utara Makin Parah, Minta Pyongyang Buka Akses Informasi
“Persepsi bahwa pandemi telah berakhir dapat dimengerti, tetapi salah arah,” kata Tedros seraya menjabarkan, “Varian baru dan bahkan lebih berbahaya dapat muncul kapan saja, dan sejumlah besar orang tetap tidak terlindungi.”
Laporan pandemi WHO mencatat bahwa kasus mingguan baru naik 19 persen di Timur Tengah dan naik tipis 1 persen di Asia Tenggara, sementara turun di tempat lain.
Jumlah kematian meningkat 7 persen di Pasifik Barat dan turun di tempat lain di dunia minggu lalu.
WHO sebelumnya telah mencatat jumlahnya mungkin terlalu rendah dan bergantung pada strategi pengujian dan pelaporan negara.
Pekan lalu, kepala kedaruratan WHO Dr Michael Ryan mengatakan wabah Covid-19 di Korea Utara semakin parah, bukan membaik.
Meskipun banyak tawaran bantuan, termasuk vaksin, Korea Utara belum menerima tawaran bantuan dari WHO dan belum membagikan informasi lebih rinci tentang bagaimana wabah berkembang di sana.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.