Fenomena Remaja Buat Konten Adang Truk Jadi Tren, Komnas PA Beri Pesan Ini ke Orangtua

TANGERANG, KOMPAS.TV - Sejumlah aksi memberhentikan atau mengadang truk yang dilakukan oleh anak-anak untuk konten media sosial di Kota Tangerang menjadi sorotan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Aksi pengadangan truk oleh anak-anak tersebut tak sedikit yang menyebabkan korban jiwa.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait berpendapat aksi pengadangan bisa dicegah melalui peran dari orangtua masing-masing remaja di rumah.

"Itu (memberhentikan truk) dapat mencelakai dirinya sendiri dan jangan membuat situasi itu. Harapan saya, orangtua yang seharusnya menjadi garda terdepan untuk menghentikan ini," jelas Arist dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Ia melanjutkan agar pola pengasuhan anak lebih diperjelas lagi oleh pihak orangtua agar kejadian serupa tak berulang dan memakan korban. Menurut Arist jika didikan orangtua di rumah sudah baik, maka anak-anak akan mengikutinya.

Baca Juga: Marak Aksi Hadang Truk Demi Konten, Remaja Usia 18 Tahun Tewas di Tempat Akibat Tertabrak!

"Situasi anak dalam kondisi apapun itu tanggung jawab ortu. Keluarga garda terdepan melindungi anak-anak," tutur Arist.

Terlebih ketika menyoroti tingkah remaja yang marak mengadang truk hanya demi konten media sosial, Arist mengatakan hal tersebut juga menjadi tanggung jawab orang tua.

"Kembali lagi ke keluarga tindakan menabrakkan diri itu tidak bisa diterima akal sehat. Saya tidak hanya ingin menyalahkan orang tua, tetapi memang itu pola pengasuhan yang sekarang itu sudah salah," tutur Arist.

"Kalau ingin menabrakkan diri demi konten, itu harus menjadi tanggung jawab orangtua. Penegakan hukum enggak bisa," lanjutnya.

Baca Juga: Heboh Video Pria Ditarik Orang Utan di Kebun Binatang, Berakhir Minta Maaf Ngaku Demi Konten

Dilaporkan Kompas.com, dalam dua pekan terakhir sebanyak 2 korban tewas akibat aksi pengadangan truk.

Peristiwa ini pertama kali diketahui di Jalan Otto Iskandardinata, Gerendeng, Karawaci, Tangerang, Jumat (3/6/2022) kemarin. Korban berinisial Y yang masih berusia 14 tahun.