JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana menjelaskan, kondisi cuaca di Arab Saudi terpantau panas pada siang dan malam hari, sehingga dapat mempengaruhi kesehataan jemaah calon haji Indonesia, Selasa (7/6/2022).
Ia menerangkan suhu tertinggi pada siang hari mencapai 44 derajat Celcius.
"Namun terasa lebih panas seperti suhu 47 derajat celcius," kata Budi melalui konferensi pers virtual di Media Center Haji PPIH Pusat, Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, Selasa (7/6/2022) yang turut dipantau KOMPAS.TV.
Pada malam hari pun suhu udara juga cukup tinggi, batas terendahnya yakni 33 derajat Celcius.
"Suhu terendah di malam hari tercatat 33 derajat celcius," imbuhnya.
Ia mengimbau agar jemaah calon haji tidak banyak beraktivitas di luar ruangan.
Sebab, panasnya suhu di Tanah Suci dapat mempengaruhi kondisi fisik jemaah calon haji, mulai dari kaki melepuh hingga dehidrasi.
Baca Juga: Update Haji 2022: Sudah 7.054 Jemaah Haji Indonesia di Madinah, 13 Orang Tertunda karena Covid-19
Apabila harus ke luar ruangan, kata Budi, jemaah calon haji perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) dan memakai sandal kaki atau alas kaki.
"Cukup banyak jemaah haji kita yang kakinya melepuh karena berjalan tanpa alas kaki di sekitar Masjid Nabawi," terangnya.
Jemaah calon haji juga perlu lebih sering minum dan jangan tunggu haus untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.