Kasus Penganiayaan Anak DPR, Faisal Marasabessy Jadi Tersangka Hingga Plat RFH Terbukti Palsu!

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pemuda Pejuang Bravo 5, Ali Fanser Marasabessydiduga ikut menganiaya Justin Frederick, korban pengeroyokan di Tol Dalam Kota, Sabtu (4/06) lalu.

Sementara itu, anak Ali, Faisal Marasabessy telah ditetapkan sebagai tersangka.

Penyelidikan kasus pengeroyokan anak seorang anggota DPR, di Tol Dalam Kota Gatot Subroto Jakarta, masih berjalan.

Kali ini, polisi membuka dugaan baru Ali Fanser Marasabessy, ayah tersangka Faisal Marasabessy, sekaligus Ketua Pemuda Pejuang Bravo 5, diduga ikut terlibat dalam penganiayaan terhadap korban.

Saat ini Ali Fanser, masih berstatus sebagai saksi.

Sejumlah barang bukti disita, termasuk baju dan celana yang dipakai pelaku saat memukul korban.

Baca Juga: Ibu Justin Frederick, Indah Kurnia: Saya Tidak Tega Lihat Video Penganiayaannya!

Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Masyarakat Pejuang Bravo 5, menyebut tidak akan memberikan pendampingan hukum kepada Faisal Marasabessy, yang menjadi tersangka kasus pemukulan putra anggota DPR.

Perbuatan tersangka di luar tanggung jawab organisasi, dan mendorong kasus ini diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Tersangka pengeroyokan anak anggota DPR RI, Justin Frederick diduga pakai plat palsu.

Pelat nomor RFH yang digunakan pelaku tidak sesuai dengan kendaraan yang digunakan.

Dari hasil pemeriksaaan Dirlantas Polda Metro Jaya, pelat nomor B 1146 RFH seharusnya untuk mobil sedan.

Kendaraan milik tersangka, Faisal Marasabessy diduga tak terdaftar atau bodong.

Dalam video pengeroyokan yang viral di media sosial, mobil milik tersangka Nissan X-Trail warna abu-abu memiliki plat B 1146 RFH atau plat khusus yang biasa digunakan pejabat.

Faisal Marassabessy dijerat dengan pasal 351 dan atau pasal 170 KUHP tentang penganiayaan dan kekerasan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 9 tahun.

Sementara ayahnya, Ali Fanser Marassabessy masih berstatus saksi.