AMAZON, KOMPAS.TV - Jurnalis The Guardian Dom Philips dan ahli suku pedalaman Brasil Bruno Pereira, dilaporkan hilang pada Senin (6/6/2022) di pedalaman hutan Amazon, Brasil.
Keduanya terakhir terlihat pada Minggu (5/6) pagi waktu setempat ketika mengendarai perahu di Sungai Itaquai, Brasil bagian utara yang berbatasan dengan Peru dan Kolombia.
Philips dan Pereira mengunjungi lokasi itu untuk meneliti aktivitas penambangan dan penangkapan ikan ilegal di pedalaman Amazon. Philips berencana menerbitkan laporannya menjadi sebuah buku, tetapi kelompok adat di sana mengatakan bahwa mereka telah menerima ancaman beberapa hari sebelumnya.
Angkatan laut Brasil menerjunkan tim untuk pencarian, sementara masyarakat adat yang langsung terjun ke lokasi mengaku tak menemukan jejak maupun perahu yang ditumpangi Philips dan Pereira.
Leonardo Lenin, pejabat Observatorium untuk Hak Asasi Masyarakat Adat Terisolir, mengungkap bahwa Pereira merupakan orang terkenal di daerah itu karena telah mengadvokasi suku pedalaman dari aktivitas ilegal.
"Bruno selalu bertindak keras terhadap kegiatan ilegal di sana, mereka mencoba mengintimidasi agar dia berhenti memantau wilayah itu," terang Lenin, menyitat New York Times.
Baca Juga: Ribuan Pekerja Inggris Raya Ikuti Uji Coba 4 Hari Kerja, Dianggap Bisa Meningkatkan Kualitas Hidup
Beberapa dekade terakhir, kekerasan di pedalaman Amazon meningkat pesat akibat kian maraknya eksploitasi alam ilegal. Philips dan Pereira hilang di daerah yang terdampak deforestasi, selain juga ganas karena sering digunakan sebagai lokasi perdagangan narkoba.
"Di hutan, setiap detik penting; setiap detik bisa hidup atau mati. Otoritas Brasil, keluarga kami putus asa. Tolong tanggapi urgensi saat ini dengan tindakan segera," ungkap istri Philips daam pernyataannya.
Jurnalis cum penulis kondang asal Brasil, Eliane Brum, mencuit via Twitter untuk mengkritik otoritas setempat yang lamban dalam proses pencarian.
"Hari penting berlalu dan pihak berwenang Brasil tidak menyediakan helikopter apa pun untuk mencoba menemukan Bruno Pereira dan Dom Phillips," terangnya.
Philips, diketahui telah tinggal di Brasil sejak 2007 dan menjadi kontributor untuk sejumlah media, termasuk New York Times. Adapun beberapa tahun terakhir ia bekerja sebagai kontributor tetap The Guardian.
Baca Juga: Turki Ganti Nama, Media Internasional Serempak Gunakan Turkiye
Sumber : New York Times/BBC/AP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.