KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan Turki dan Inggris Raya untuk mengekspor gandum melalui lautan yang tengah diblokade pasukan Rusia. Zelenskyy menyebut ekspor gandum itu bisa mencegah kekurangan pangan di Afrika dan Asia.
Hal tersebut disampaikan Zelenskyy dalam konferensi pers pada Senin (6/6/2022). Kiev mengaku tengah berbicara dengan Ankara dan London tentang jaminan keamanan bagi kapal-kapal Ukraina yang mengangkut gandum.
Ukraina sendiri diblokade dari lautan oleh Angkatan Laut Rusia. Pasukan Rusia pun menguasai sebagian besar kota pelabuhan Ukraina, kecuali wilayah barat daya di sekitar Odessa.
Ukraina butuh jalur pengapalan untuk mengirim sebagian besar komoditas ekspor. Namun, selama ini, Rusia memblokade jalur pengapalan komoditas Ukraina melalui Laut Hitam.
"Penting bagi kami bahwa ada suatu koridor keamanan, bahwa angkatan laut dari negara ini atau negara itu memastikan (keamanan) pengapalan gandum,” kata Zelenskyy dikutip Associated Press.
Baca Juga: Meski Kesulitan Logistik akibat Sanksi Isolasi, Rusia Siap Ekspor 50 Juta Ton Gandum
Lebih lanjut, Zelenskyy menyebut saat ini Ukraina memiliki 22-25 juta ton gandum yang terjebak. Menurutnya, pada musim gugur sekitar Oktober-November mendatang, Ukraina akan memiliki sekitar 75 juta ton gandum yang tidak bisa keluar.
“Apa yang akan kami lakukan? Itulah mengapa kami tidak bisa berbuat tanpa pelabuhan,” lanjutnya.
Zelenskyy menjelaskan bahwa Ukraina tidak bisa mengekspor gandum dalam jumlah banyak lewat jalur rel karena waktu pengiriman yang lama. Kiev sendiri tengah berunding dengan Polandia dan negara-negara Baltik untuk mengekspor gandum via jalur darat.
Isu blokade Rusia yang menahan gandum Ukraina sendiri akan dibahas dalam kujungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ke Turki, Rabu (8/6) mendatang.
Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan terlibat dalam perundingan yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai kesepakatan mengenai pengapalan gandum Ukraina di tengah krisis pangan yang semakin parah.
Zelenskyy mengaku Kiev tidak ikut diundang. Ia menduga karena Turki menginginkan jaminan keamanan dari Rusia untuk kapal-kapalnya sendiri di Laut Hitam terlebih dulu.
Baca Juga: Zelensky Kunjungi Garis Depan Ukraina Timur, Severodonetsk Bersiap Hadapi Serangan Balasan Rusia
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.