KOMPAS.TV-Ketika masuk angin, tak sedikit masyarakat yang memilih untuk melakukan kerokan untuk meringankan gejalanya. istilah masuk angin sendiri kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.
Biasanya bagian punggung dan dada akan diberi minyak sebelum kemudian digosokkan uang logam hingga meninggalkan bekas berwarna kemerahan.
Ketika orang yang dikerok bersendawa, artinya angin telah berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh dan sebentar lagi badan akan kembali bugar.
Lantas, benarkah dengan kerokan bisa menyembuhkan gejala penyakit ini?
Menurut dr. Florentina R. Wahjuni dalam buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan, kerokan tidak membantu menyembuhkan masuk angin. Bekas merah yang dihasilkan setelah kerokan bukanlah pertanda bahwa anginnya sudah keluar. Hal itu melainkan adalah dampak dari pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit.
Selain itu, bahaya kerokan bisa saja muncul sebagai efek samping yang sulit dicegah, seperti ulasan berikut ini:
1. Menyebabkan Memar dan Bengkak
Pembuluh kapiler yang pecah akibat kerokan dapat membuat memar dan bengkak di area kulit yang dikerok
2. Berisiko Menimbulkan Perdarahan
jika tekanan saat kerokan berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan mengakibatkan perdarahan minor
3. Berisiko Memicu Penularan Penyakit
Keluarnya darah dari permukaan kulit membuka kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah. Risiko penularan penyakit juga meningkat apabila alat yang digunakan untuk terapi ini tidak steril
4. Mengakibatkan Nyeri
Sebaiknya jangan terlalu memaksakan untuk menjalani terapi ini apabila tidak bisa menahan sakitnya dikerok
Editor Video & Grafis: Dimas WPS
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.