JAKARTA, KOMPAS.TV - Suhu politik 2 tahun jelang pemilu dan dan Pilpres 2024 terus menghangat.
Beberapa hari lalu, Koalisi Indonesia Bersatu, KIB yang terdiri dari Golkar, Pan dan PPP menggelar konsolidasi perdana berupa silaturahmi nasional.
Ketua Umum dari tiga partai itu menandatangani nota kesepahaman terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu.
KIB belum bicara soal capres, tetapi berharap pilpres nanti diikuti sedikitnya tiga pasangan calon.
Baca Juga: Gelar Silatnas di Senayan, KIB Undang Relawan Pro-Jokowi Sebagai Bentuk Pertemanan
Relawan Pro Jokowi atau Projo, hadir dalam silaturahmi yang digelar Koalisi Indonesia Bersatu.
Jika bicara soal capres, Projo menegaskan ‘’ojo kesusu’’ atau jangan terburu-buru.
Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu mendapat tanggapan dari PDI- Perjuangan.
PDIP menilai terbentuknya KIB ini sebagai bagian dari dinamika politik.
Apalagi sampai saat ini belum ada partai politik yang mendeklarasikan tokoh pada pemilu 2024 mendatang.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin melihat kehadiran relawan Projo di Silatnas Koalisi Indonesia Bersatu kemarin, merupakan simbol bagi KIB yang ingin mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Ujang menilai silaturahim nasional KIB juga bertujuan untuk menaikkan posisi tawar poros politik KIB.
Kekuatan Koalisi Indonesia bersatu memang cukup untuk mengusung capres cawapres atau presidential treshold.
Dilihat dari perolehan suara pemilu 2019 lalu, Golkar mendapat 12,31%, pan: 6,84%, PPP: 4,52% dengan total suara 23,67 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.