Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Jenderal Penting Rusia Dilaporkan Tewas di Luhansk, Putin Kehilangan

Kompas.tv - 6 Juni 2022, 10:20 WIB
jenderal-penting-rusia-dilaporkan-tewas-di-luhansk-putin-kehilangan
Mayor Jenderal Roman Kutuzov, disebut jenderal penting Rusia selanjutnya yang tewas di Ukraina. (Sumber: VL.ru/east2west news)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

LUHANSK, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali kehilangan jenderal penting Rusia di Ukraina. Berdasarklan laporan via Telegram jurnalis Alexander Sladkov, Mayor Jenderal Roman Kutuzobv telah tewas.

Sladkov mengungkapkan bahwa Kutuzov tewas di Ukraina timur, namun tak menegaskan lokasi pastinya.

Selain itu, Militer Rusia tak memberikan komentarnya terkait kematian sang jenderal.

Baca Juga: Putin: AS Kirim Roket Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia Serang Target yang Tidak Disasar Sebelumnya

Namun dikutip dari Anadaolu Agency, media lokal Rusia, kematian Kutuzov tewas di Desa Nikolaevka, Luhansk, Minggu (5/6/2022).

Saluran Telegram Informan Militer juga mengonfirmasikan kematian sang jenderal.

Kutuzov menjadi jenderal Rusia yang tewas dalam pertempuran di Ukraina.

Menurut militer Ukraina, mereka telah menghabisi 12 jenderal Rusia.

Wilayah Donbas yang didalamnya termasuk wilayah Luhansk dan Donetsk memang menjadi sasaran utama Rusia setelah gagal menduduki Kiev.

Moskow juga tak memperbarui jumlah resmi pasukannya yang tewas sejak 25 Maret lalu, saat mereka melaporkan 1,351 tentara Rusia yang dilaporkan meregang nyawa sejak awal perang.

Baca Juga: Putin Menyombongkan Kekuatan Persenjataannya, Mengaku Telah Hancurkan Senjata Ukraina seperti Kacang

Sementara militer Ukraina mengklaim jumlah pasukan Rusia yang tewas telah melebihi 30.000 orang.

Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan kehilangan terbesar yang dialami Rusia di Ukraina kebanyakan adalah perwira menenagah dan perwira pertama.

Berdasarkan catatan PBB, setidaknya 4.183 warga sipil telah tewas di Ukraina, sedangkanm 5.014 orang lainnya terluka.

Namun, jumlah korban aslinya diperkirakan jauh lebih tinggi.




Sumber : Anadolu Agency




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x