RIYADH, KOMPAS.TV - Pemerintah Arab Saudi menargetkan 12 juta kunjungan wisatawan sepanjang tahun ini, termasuk dari jemaah haji dan umrah. Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al Khateeb optimistis target itu bisa tercapai, karena pandemi Covid-19 sudah melandai.
"Kini kami berupaya untuk menarik lebih banyak pengunjung internasional," kata Ahmed seperti dikutip dari AFP, Senin (6/6/2022).
"Kami sudah kembali dan sangat optimistis. Negara-negara mulai membuka perbatasan, pembatasan melonggar dan orang mulai bepergian," ujarnya.
Pada 2019, Arab Saudi menerbitkan visa turis. Sehingga warga dunia bisa mengunjungi negara itu untuk berwisata, di luar haji dan umrah. Namun belum lama visa turis diberlakukan, pandemi Covid-19 menghantam pada 2029 dan 2021.
Baca Juga: Revolusi Arab Saudi Bergerak Maju, Usai Boleh Mengemudi, Perempuan Kini Terjun Jadi Mekanik Otomotif
Namun, kunjungan wisatawan dalam negeri selama pandemi ternyata cukup besar dan menyelamatkan Arab Saudi dari minimnya pemasukan. Kementerian Pariwisata Arab Saudi menyatakan, tercatat ada 64 juta kunjungan wisatawan dalam negeri selama 2 tahun pandemi.
Penerbitan visa turis juga seiring pelonggaran aturan di negara tersebut. Seperti penonton di bioskop, konser dan acara olahraga boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan. Namun Arab Saudi tetap melarang penjualan alkohol di wilayahnya.
Perubahan wajah pariwisata Arab Saudi adalah bagian dari rencana Pangeran Mohammad bin Salman yang menargetkan 100 juta pengunjung pada 2030. MBS ingin negaranya lepas dari ketergantungan minyak yang selama ini menjadi motor utama perekonomiannya.
Khateeb menjelaskan, dari 100 juta target pengunjung pada 2030, 30 juta adalah turis mancanegara dan selebihnya adalah turis domestik dan jemaah haji serta umrah.
Baca Juga: Sanksi Berat Haji Tanpa Izin, Deportasi dari Arab Saudi Selama 10 Tahun
Untuk mencapainya, Arab Saudi tengah membangun sejumlah destinasi pariwisata. Seperti kota futuristik NEOM dan Diriyah, yang akan dibangun sebagai destinasi hiburan dan warisan budaya, dengan biaya 500 miliar dolar AS. Distrik restoran di Diriyah akan dibuka pada September tahun ini.
"Ini adalah tingkat pariwisata baru yang belum ada saat ini," ujar Khateeb.
"Arab Saudi akan mengubah lanskap pariwisata secara global. Destinasi yang ditawarkan Saudi pada 2030 adalah sesuatu yang sangat berbeda," ujarnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.