PHILADELPHIA, KOMPAS.TV - Tiga orang tewas dan belasan lainnya terluka dalam sebuah insiden penembakan massal di Philadelphia, Amerika Serikat (AS), Sabtu (4/6/2022) malam waktu setempat.
Dilansir dari ABC News, Kepolisian Philadelphia mengatakan penembakan yang terjadi di persimpangan Third dan South Street itu dilakukan oleh beberapa penembak aktif.
Saat petugas darurat tiba di lokasi, mereka melihat seorang pria menembak ke kerumunan orang yang sedang bersantai di South Street.
Salah seorang petugas pun sempat melepaskan tiga kali tembakan untuk menghentikan insiden penembakan massal tersebut.
"Ada ratusan orang yang hanya menikmati South Street, seperti yang mereka lakukan setiap akhir pekan, ketika penembakan terjadi," kata Inspektur D.F. Pace.
Pace menambahkan, di lokasi penembakan polisi menemukan dua senjata, di mana satu di antaranya menggunakan magasin panjang.
Meski begitu, belum ada pihak yang ditangkap atau diamankan dari tragedi mematikan ini.
Baca Juga: Penembakan Massal di AS Kembali Terjadi, Kali ini di Rumah Sakit Kota Tulsa Tewaskan 5 Orang
Sementara itu, belasan korban luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Thomas Jefferson serta berbagai rumah sakit lainnya di sekitar lokasi kejadian.
Insiden penembakan di Philadelphia ini menjadi yang kesekian kalinya terjadi di Amerika Serikat.
Sebelumnya pada Kamis (2/6) awal bulan ini, penembakan massal juga meneror sebuah Rumah Sakit di Tulsa, Oklahoma.
Lima orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut, salah satu di antaranya merupakan pelaku yang melakukan bunuh diri setelah menjalankan aksinya.
Kemudian sebelumnya, pada akhir Mei lalu bahkan terjadi tragedi penembakan yang lebih memilukan di mana menewaskan 19 anak sekolah dasar di Texas.
Mirisnya lagi, pelaku adalah seorang remaja yang masih berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos.
Dia bahkan sempat ingin menyiarkan aksi penembakannya itu secara langsung di sebuah platform media sosial.
Baca Juga: Polisi Dihujat Atas Penembakan yang Tewaskan 19 Anak SD di Texas: Mereka Biarkan Anak Kami Dibantai
Sumber : ABC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.