BRUSSEL, KOMPAS.TV - Sosok yang disebut pacar dari Presiden Rusia Vladimir Putin ikut terkena getah serangan Rusia ke Ukraina.
Alina Kanbaeva, yang selalu disebut pacar Putin, masuk ke dalam daftar yang akan mendapat sanksi dari Uni Eropa (UE).
Jurnal resmi UE memasukan Kanbaeva dalam daftar yang akan menerima serangkaian sanksi baru.
Situs UE mencatat bahwa individu dalam daftar sanksi tidak dapat memasuki negara-negara UE dan semua aset mereka di negara-negara UE akan dibekukan.
Baca Juga: Menlu Ukraina Ngambek Gara-Gara Macron Bilang Jangan Permalukan Putin atas Invasi Rusia
Dikutip dari Newsweek, UE pada Kamis (2/6/2022) mengumumkan, putaran keenam sanksi untuk Rusia telah disetujui.
Mereka juga menegaskan sanksi itu efektif diberlakukan pada Jumat (3/6/2022) lalu, yang bertepatan dengan 100 hari serangan Rusia ke Ukraina.
Paket sanksi tersebut termasuk melarang sepenuhnya impor minyak Rusia.
Dengan rincian, negara-negara anggota UE memilih jangka waktu 6 bulan untuk menghentikan pengiriman minyak mentah Rusia melalui laut, dan 8 bulan untuk impor minyak sulingan.
“Alina Kabaeva adalah pemimpin dari Dewan Direktur Grup Media Nasional (NMG), perusahaan yang memiliki saham besar hampir di semua media utama federal Rusia yang memproduksi propaganda pemerintah Rusia,” bunyi catatan jurnal UE dikutip dari Newsweek.
“Ia adalah mantan atlet senam dan mantan anggota parlemen Negara Bagian Duma. Ia merupakan orang terdekat dengan Presiden Putin,” lanjut catatan itu.
Terkait Kanbaeva, UE menegaskan, ia bertanggung jawab karena mendukung aksi dan kebijakan yang merusak integritas teritorial, kedaulatan, kemerdekaan, serta stabilitas dan keamanan Ukraina.
Baca Juga: Putin Merasa Tak Berdosa, Sebut Barat yang Bersalah atas Krisis Pangan dan Energi
“Lebih lanjut, ia juga dikaitkan dengan orang yang terdaftar dan bertanggung jawab, serta secara aktif mendukung tindakan yang merusak integritas, teritorial, kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina,” tambahnya.
Kanbaeva sendiri pada awal pekan ini telah dijatuhi sanksi oleh Kanada.
Sedangkan Inggris sudah memberikannya sanksi pada 13 Mei lalu.
Sanksi-sanksi tersebut muncul setelah laporan mengenai digelarnya festival senam untuk menghormati Kanbaeva.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.