BANDUNG, KOMPAS.TV - Aksi brutal geng motor meresahkan warga, seperti yang terjadi pada (22/04) silam.
Dua pelajar SMA di Bandung Jawa Barat, menjadi korban pengeroyokan puluhan anggota geng motor.
Aksi kekerasan yang terjadi di Jalan Ambon Bandung itu, terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Empat anggota geng motor yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan, ditangkap polisi.
Korban diduga jadi sasaran pengeroyokan, lantaran dianggap menghalangi konvoi yang dilakukan anggota geng motor.
Aksi brutal geng motor tak berhenti sampai di situ.
Baca Juga: 9 Anggota Geng Motor Ditangkap Usai Buat Onar
Enam hari kemudian, tepatnya pada (28/04) kekerasan di jalanan kembali terjadi, kali ini di Bogor Jawa Barat.
Komplotan geng motor dilaporkan bentrok dengan warga dan pengemudi ojek online.
70 anggota geng motor berhasil ditangkap polisi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, yang geram dengan ulah anggota geng motor bahkan turun tangan, menginterogasi para terduga pelaku.
Guna menekan kriminalitas di jalanan, utamanya di Bandung Jawa Barat, pada Sabtu (28/05) Kapolresta Bandung menggelar deklarasi damai bersama sejumlah organisasi kepemudaan, yang dahulu dikenal sebagai geng motor.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolresta Bandung menyatakan akan melakukan tindakan tegas terukur alias tembak di tempat, bagi pelaku kejahatan yang mengancam keamanan masyarakat.
Tak hanya di Bandung, deklarasi penolakan geng motor juga dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat.
Langkah tersebut dilakukan, demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Sukabumi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.