JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengkritik langkah pemerintah yang melibatkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam memantau, mengendalikan harga dan ketersediaan minyak goreng di pasaran.
Menurutnya, tindakan tersebut terlalu berlebihan dan salah sasaran. Sebab, yang dibutuhkan di lapangan adalah pengawasan dengan pendekatan keamanan, bukan pengawasan dengan pendekatan pertahanan.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Curah Naik di Pasaran
"Terlalu berlebihan kalau KSAD ikut campur soal minyak goreng. Selain bukan tupoksinya keterlibatan KSAD dalam hal ini bisa membuat pedagang kecil takut dan terteror," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022).
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengimbau agar pemerintah hanya melibatkan pihak kepolisian untuk menindak pihak-pihak tertentu yang dianggap menjadi penyebab mahal dan langkanya migor di pasaran.
"Pedagang di pasar mana bisa memainkan harga di pasaran. Mereka hanya jual berdasarkan harga yang ditetapkan produsen dan distributor besar. Jadi salah sasaran kalau pemerintah menerjunkan pasukan TNI, apalagi dipimpin KSAD langsung, ke pasar-pasar," ujarnya.
Ia meminta pemerintah menerapkan pendekatan integratif tata niaga, perdagangan, industri dan pengamanan berbasis wilayah untuk mengendalikan ketersediaan dan kemahalan minyak goreng ini. Bukan dengan pendekatan pertahanan keamanan yang memunculkan ketakutan.
"Kalau sudah melibatkan militer kesannya birokrat sipil sudah tidak mampu. Padahal masalahnya tidak seperti itu. Pemerintah hanya kurang tegas berhadapan dengan mafia-mafia migor," kata Mulyanto.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengecek langsung ketersediaan dan harga pasaran minyak goreng eceran di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (1/6).
Dalam sidak itu, KSAD menemukan masih ada harga jual minyak goreng yang tinggi. Namun kini harga sudah lebih stabil.
Baca Juga: Waketum MUI Anwar Abbas Puji Habis Jenderal Dudung Sidak Minyak Goreng hingga Dekat Rakyat Kecil
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman didampingi Pangdam Jaya mengatakan meski masih ditemukan minyak goreng yang tidak sesuai harga eceran yang ditetapkan, saat ini harga sudah jauh lebih murah dibanding beberapa waktu lalu.
Selain itu, KSAD menambahkan pemerintah saat ini serius mencari distributor 'nakal' yang memainkan stok dan harga minyak goreng.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.