Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Menyedihkan, Zelensky Ungkap 243 Anak Ukraina Tewas selama Perang dengan Rusia

Kompas.tv - 2 Juni 2022, 14:29 WIB
menyedihkan-zelensky-ungkap-243-anak-ukraina-tewas-selama-perang-dengan-rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pada Rabu (1/6/2022), Zelensky mengungkapkan sebanyak 243 anak Ukraina telah tewas sejak perang melawan Rusia dimulai. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan 243 anak Ukraina telah tewas sepanjang perang dengan Rusia.

Ia juga mengungkapkan sekitar 200.000 anak telah dibawa paksa ke Rusia, termasuk anak-anak dari panti asuhan.

Selain itu ada juga yang dibawa secara paksa dari orang tuanya dan ada yang terpisah dari keluarganya.

Hal itu diungkapkan Zelensky dalam pernyataan malam, Rabu (1//2022).

Baca Juga: Pengakuan Zelensky: 60 hingga 100 Tentara Ukraina Terbunuh Setiap Hari di Pertempuran Lawan Rusia

Ia juga mengklaim 446 anak terluka dan 139 lainnya dilaporkan hilang.

“Tujuan dari kebijakan kriminal ini tak hanya untuk menculik orang, tetapi membuat yang dideportasi melupakan Ukraina dan tak mampu untuk kembali,” katanya dilansir dari The Guardian.

“Ukraina tak akan bisa ditaklukkan. Rakyat kami tak akan menyerah dan anak-anak kami tak akan menjadi properti oleh para penjajah,” ujarnya.

Baca Juga: Dua Kolonel Rusia Kritik Pedas Putin dan Shoigu, Tanda Perpecahan di Militer Rusia?

Sebelumnya, dilaporkan sejumlah anak-anak Ukraina terbunuh di beberapa front pertempuran termasuk di Mariupol.

Pada kesempatan yang sama, Zelensky juga mengatakan sekitar 0 hingga 100 tentara Ukraina terbunuh setiap harinya dalam pertempuran melawan Rusia.

Zelensky juga mengungkapkan sekitar 500 tentara Ukraina terluka setiap harinya.

Ia juga menegaskan situasi yang paling sulit yang dihadapi pasukannya adalah di Ukraina timur, juga di wilayah Donetsk dan Luhansk.

Wilayah tersebut memang menjadi fokus Rusia, usai kegagalan mereka untuk menduduki Kiev.




Sumber : The Guardian




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x