JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemimpin Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja angkat bicara terkait konvoi kelompoknya yang viral di media sosial.
Abdul menyatakan konvoi tersebut hanya bagian dari kegiatan dari kelompoknya dan tidak ada maksud lain dari iring-iringan anggota Khilafatul Muslimin di Jakarta dan Brebes, Jawa Tengah.
Abdul menegaskan Khilafatul Muslimin bukan kelompok radikal atau teroris yang menentang Pancasila dan NKRI.
Baca Juga: Buntut Aksi Konvoi Khilafatul Muslimin, Menag: Khilafah Tak Boleh di Indonesia!
Bahkan kelompok yang dipimpinnya sangat tegas menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI. Abdul mencontohkan Pancasila sama seperti Piagam Madinah yang menyatukan umat muslim dengan beberapa golongan di Madinah saat itu.
Ia mengaku konvoi anggota Khilafatul Muslimin bertujuan menyatukan umat muslim maupun non muslim untuk menjaga kesatuan NKRI.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari siar keagamaan yang sudah rutin dilaksanakan sebulan sekali sejak Khilafatul Muslimin berdiri pada tahun 1997.
"Kita menyerukan bersatu dan jangan terpecah belah. Ini yang belum dipahami," ujar Abdul saat ditemui jurnalis Kompas TV Roma Afria Idham di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin, Lampung, Rabu (1/6/2022).
Baca Juga: Pemimpin Khilafatul Muslimin Bantah Tudingan Menentang Pancasila: Anggota Kami Ada yang Non Muslim
Abdul menjelaskan banyak orang yang salah menilai tentang kelompok yang dipimpinnya. Ia menilai orang umum pasti berpikir membangun khalifah adalah merebut kekuasaan, namun pandangan tersebut bertolak belakang dengan kegiatan yang dilakukan Khilafatul Muslimin.
"Begitu kita umumkan kekhalifahan, kita akan membuktikan di dunia ini tidak ada negara yang sehebat Indonesia. Tidak ada yang mempunyai kesepakatan seperti Piagam Madinah kecuali Indonesia dalam Pancasila, UUD 1945 yang mempersatukan umat," ujar Abdul.
Lebih lanjut Abdul membantah kelompoknya menentang Pancasila dan NKRI. Abdul menyatakan anggota Khilafatul Muslimin tidak hanya dari muslim, tapi ada juga non muslim.
Baca Juga: Buntut Aksi Konvoi Khilafatul Muslimin, Menag: Khilafah Tak Boleh di Indonesia!
Menurutnya tudingan-tudingan bahwa kelompoknya menolak Pancasila dan NKRI merupakan bagian dari perjuangan untuk mempersatukan umat agar tidak terpecah belah.
"Ya kita anggap biasa saja, yang penting jangan sampai kita malas mensiarkan persatuan umat ini, biar rakyat tahu itu saja, tidak ada maksud lain. Kita juga peringatkan konvoi jangan melanggar lalu lintas," ujar Abdul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.