JAKARTA, KOMPAS.TV – Ujian yang akan dihadapi oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) muncul saat penentuan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres).
Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif LSI mengatakan, masa depan KIB sangat tergantung pada kemampuan partai anggota koalisi merumuskan capres-cawapres secara bersama.
Jika partai politik anggota KIB tidak mampu menemukan kesepakatan tentang mekanisme itu, rawan untuk tidak berlanjut. Namun, itu juga bergantung pada anggotanya.
“Saya sendiri belum bisa memperkirakan apakah KIB akan bertahan atau tidak. Batu ujiannya ada pada penentuan capres-cawapres, dan itu akan dimulai dengan apa mekanisme yang disepakati,” tuturnya dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (1/6/2022).
“Karena mekanisme itu akan menjadi salah satu alat prediksi, siapa sebetulnya yang diinginkan oleh masing-masing partai untuk jadi capres atau cawapres di KIB.”
Baca Juga: Membaca Makna SIlaturahmi Politik 'Kawan Lama' Prabowo dan Surya Paloh
Ia meyakini proses pencarian sosok capres-cawapres masih panjang. Sebab, dalam proses itu, yang akan menjadi pertimbangan bukan saja faktor internal KIB.
Partai koalisi pasti akan mempertimbangkan faktor eksternal, misalnya apa yang terjadi pada partai politik lain maupun koalisi lain kalau ada.
“Langkah PDIP, PKS, atau partai lain akan diantisipasi oleh KIB, seperti juga partai lain mengantisipasi KIB.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.