SHANGHAI, KOMPAS.TV - Sejak Rabu (1/6/2022) pagi, warga Shanghai berdatangan mengunjungi Bund, kawasan wisata perairan di tengah kota yang dulunya bekas dermaga.
Masyarakat diperbolehkan keluar selepas dilonggarkannya kebijakan lockdown ketat.
Dua bulan lalu, kasus Covid-19 meledak di kota terbesar di China ini dengan rekor 20.000 kasus harian. Ledakan wabah itu berimbas pada dikurungnya kembali jutaan orang di rumah masing-masing.
Ekonomi nasional menurun, sementara penegakan aturan yang kejam memicu protes daring, sesuatu yang jarang terjadi di negara otoriter ini.
Memasuki Juni, pemerintah memperbolehkan masyarakat keluar, hanya untuk menyantap makan dan minum, kendati masih dalam pengawasan polisi yang bertugas mencegah kerumunan massal.
Otoritas kesehatan melaporkan hanya ada 15 kasus positif per Rabu (1/6), membuat pemerintah juga menyatakan bakal memulai kembali layanan kereta bawah tanah dan bus secara bertahap.
Cao Yoe, pekerja di sektor transportasi, menyatakan kebahagiaannya atas situasi terbaru itu.
"Banyak orang di sekitarku bahagia di jalanan," kata Cao.
Baginya, pengalaman lockdown dua bulan terakhir adalah hal menyedihkan. Kebijakan itu menghantam pekerja di sektor transportasi yang hidup dari mobilitas masyarakat.
"Pada awal lockdown, saya merasa sedih karena tidak tahu harus berbuat apa, sulit untuk membeli makanan di awal," terangnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.