JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, menyebut pimpinan Khilafatul Muslimin, kelompok pemotor yang melakukan konvoi dengan membawa atribut khilafah, merupakan seorang residivis.
Islah mengatakan, Khilafatul Muslimin adalah organisasi yang berdiri pada tahun 1997, dan belum berbadan hukum.
“Khilafatul Muslimin ini adalah organisasi yang berdiri tahun 1997, dan belum berbadan hukum. Ketuanya namanya Hasan Baraja,” kata Islah dalam Kompas Petang di Kompas TV, Selasa (31/5/2022).
“Ini adalah residivis sebenarnya. Dia pernah ditangkap karena kasus makar, dan dia terlibat dalam bom Borobudur,” lanjutnya.
Baca Juga: Soal Konvoi Motor Beratribut Khilafah, Jaringan Moderat: Bergerak Leluasa karena Berkah Pancasila
Islah menambahkan, jika melihat dari figur ketuanya, sebenarnya sudah dapat dilihat arah ideologinya.
Ia memastikan bahwa kelompok ini akan mengharamkan Pancasila.
“Mereka pasti akan mengharamkan Pancasila, dan mereka pasti mengharamkan demokrasi. Padahal, Pancasila dan demokrasi yang memberi ruang pada mereka,” tuturnya.
Ia menambahkan, negara melalui kepolisian harus hadir untuk menyelesaikan hal-hal semacam ini.
PSebab, jika tidak, hal semcam ini akan berpotensi menjadi konflik terbuka.
“Negara hadir di sini adalah untuk menyelesaikan ini semua. Kalau kita gagal menyelesaikan kelompok-kelompok yang seperti ini, ini akan menjadi potensi konflik yang terbuka di masa depan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.