BADUNG, KOMPAS TV - Pertemuan internasional global platform for disaster risk reduction resmi ditutup di nusa dua bali. Dalam acara penutupan tersebut Presiden ke 5 Republik Indonesia menyampaikan mengenai perayaan nyepi dan tri hita karana sebagai falsafah hidup masyarakat hindu di bali.
Pidato Presiden ke 5 Megawati Soekarno Putri dalam penutupan GPDRR ke 7 menyelipkan tentang konsep falsafah hidup masyarakat hindu di bali yakni tri hita karana dan perayaan nyepi yang disampaikan kepada para delegasi.
Mega mengatakan memberikan apresiasi karena bali digunakan sebagai tempat pertemuan ini karena bali memiliki tradisi spiritual keagamaan dan kebudayaan khas bali, yakni perayaan nyepi dengan tidak ada aktivitas selama 24 jam, di bali juga hidup falsafah kebahagiaan tri hita karana menurut falsafah ini kebahagiaan tercipta dengan keseimbangan hubungan dengan tuhan, manusia dan alam.
Pada acara penutupan Kepala BNPB juga menyampaikan hasil rangkaian penyelenggaraan sesi ke 7 GPDRR, acara yang mengangkat tema dari resiko ke resiliensi menuju pembangunan berkelanjutan untuk semua dalam transformasi dunia pasca covid-19, terdapat 7 rekomendasi agenda bali untuk resiliensi beberapa diantaranya pengurangan resiko bencana yang perlu diintegrasikan pada kebijakan utama pembangunan dan pembiayaan, legislasi dan rencana pencapaian agenda 2030. Strategi pengurangan resiko bencana dapat mengarahkan dan memprioritaskan investasi dan harus memasukan dalam kerangka pembiayaan nasional yang terintegrasi.
Dalam penutupan GPDRR Kepala BNNP juga menyerukan kepada semua negara anggota, organisasi, pemangku kepentingan untuk terlibat dalam kerangka untuk memahami dengan jelas tantangan dan hambatan implementasi dan mempercepat upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun 2030.
#gpdrr2022 #kepalabnpb #megawatisoekarnoputri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.