JAKARTA, KOMPAS.TV – MUI DKI secara resmi mendirikan Mujahid Cyber pada hari Senin (31/5/2022). Pendirian itu pun ditanggapi oleh Ketua PBNU, Ahmad Fachrurrozi atau biasa disapa Gus Fahrur.
Gus Fahrur menyambut pendirian Mujahid Cyber MUI DKI, seraya mengingatkan agar senantiasa dijaga dan melayani umat.
“Saya rasa boleh saja asal obyektif, jujur dan melayani kepentingan umat. Harus dijaga, agar tidak menjadi alat kelompok tertentu, dan masyarakat akan meninggalkannya,” ujarnya kepada KOMPAS.TV Selasa (31/5/2022).
Gus Fahrur mengingatkan, era medsos saat ini sudah sedemikian terbuka dan sulit untuk melakukan manipulasi berita
“Tidak boleh menjadi buzzer yang menyedia konten/informasi yang berisi tentang hoaks, aib, ujaran kebencian, gosip, dan hal-hal lain sejenis terkait pribadi atau kelompok tertentu," ujarnya.
Baca Juga: Hari Ini MUI Putuskan Fatwa Hewan Kena PMK Boleh atau Tidak Jadi Kurban Iduladha
Gus Fahrur lantas mengingingatkan agar menjadikan Mujahid Cyber MUI DKI itu sebagai bentuk tabayun atau klarifikasi.
“Sebagai bagian dari tabayyun atau cek dan ricek terhadap berita yang beredar agar tidak menyesatkan, sesuai ajaran Al-Qur’an dan hadits dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Di antaranya, lanjut Gus Fahrur adalah firman Allah SWT yang memerintahkan pentingnya tabayyun (klarifikasi) ketika memperoleh informasi yakni surat Al-Hujurat ayat 6
“Sebagai media layanan umat harus mampu memberikan informasi yang jujur dan bertanggung jawab, konten berisi pujian, sanjungan atau kampanye tentang seseorang untuk menyenangkan kelompok tertentu dengan tujuan politik praktis sebaiknya dihindari,” ucapnya.
Pengasuh Ponpes An-Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu lantas menegaskan, Mujahid Cyber haruslah cermat dalam produksi konten di digital.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.