KIEV, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menegaskan sanksi Barat terhadap Rusia tak berhubungan dengan krisis pangan dunia.
Ia pun menegaskan krisis tersebut sebenarnya dikarenakan ulah Rusia dalam penyerangannya ke Ukraina.
Yang ia maksud adalah blokade ekspor makanan Ukraina yang dilakukan Rusia di Pelabuhan Ukraina.
Baca Juga: Duta Besar Rusia Beri Jaminan Tak akan Ada Penggunaan Senjata Nuklir di Ukraina
“Sanksi ke Rusia tak memiliki hubungan dengan krisis pangan global yang terjadi,” cuit Kuleba di Twitter dikutip dari Sky News.
“Alasan utama krisis, kenaikan harga, dan ancaman kelaparan adalah militer Rusia secara fisik memblokir 22 juta ton ekspor makanan Ukraina di Pelabuhan kami. Kami meminta Moskow menghentikan blokade,” tambahnya.
Rusia dan Ukraina adalah pengekspor besar beberapa makanan pokok terbesar di dunia mereka bertanggung jawab atas 35 persen perdagangan global, minyak bunga matahari dan biji-bijian.
Selain itu juga bertanggung jawab atas 27 persen perdagangan gandum, menurut Konferensi PBB terkait perdagangan dan pembangunan.
Baca Juga: Scholz, Macron dan Putin Bicarakan Perundingan dengan Ukraina, Krisis Pangan, dan Tawanan Perang
Saat ini, Ukraina memiliki penyimpanan gandum dalam jumlah besar, yang karena perang tak dapat diekspor.
Moskow dan Kiev telah saling menyalahkan terkait siapa yang bertanggung jawab untuk menjaga pengiriman tetap terikat.
Rusia sendiri berkilah dengan mengatakan ranjau laut Ukraina mencegah perjalanan yang aman.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.