JAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Presiden RI Periode 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla mengenang salah satu momen unik ketika bersama dengan Buya Syafii Maarif.
Momen itu adalah ketika almarhum Buya Syafii Maarif menyebutnya sebagai the real president. Padahal, ketika itu dia masih menjabat sebagai wakil presiden periode 2004-2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jusuf Kalla mengisahkan hal itu dalam Takziah Virtual ke-2 Prof Syafii Maarif yang digelar PP Muhammadiyah malam ini, Sabtu (28/5/2022).
“Beliau tidak selalu saja mengkritisi seseorang, tapi juga kadang memuji. Saya pernah oleh beliau, mungkin bagi saya secara berlebihan, disebut the real president,” katanya dalam acara yang diikuti KOMPAS.TV secara virtual di TV Muhammadiyah, Sabtu (28/5/2022).
JK, sapaan Jusuf Kalla, bukannya besar kepala dengan pujian tersebut, tetapi justru merasa sebaliknya.
“Saya jadi tidak enak sama presidennya yang beneran (waktu itu SBY, red). Itu saya kira pujian, bukan kritik, tapi bikin memberi semangat apabila menjalankan sesuatu yang benar,” tambahnya.
Ia pun mengenang Buya Syafii Maarif sebagai sosok guru bangsa dan pemuka agama Islam yang paling luwes bergaul.
“Dia pemuka agama Islam yang paling banyak sahabatnya di agama-agama lain. Tidak canggung bersama dalam persahabatan antaragama," tambahnya.
Baca Juga: Berduka, Jusuf Kalla Sampaikan Kelebihan Buya Syafii Mudah Dekat dengan Pemimpin Agama Lain
Sebagaimana arsip Kompas pada 2008, Buya Syafii Maarif pernah menyatakan bahwa the real president saat itu adalah Jusuf Kalla, dan bukannya Presiden SBY yang saat itu memimpin.
Setahun setelahnya, pada tahun 2009 saat kontestasi pemilu, Jusuf Kalla pun menerbitkan sebuah buku bertajuk Jusuf Kalla The Real President (2009) yang diterbitkan Gramedia. Buku itu terinspirasi dari perkataan Buya Syafii.
"Beliau the real president," ucap pengamat politik J. Kristiadi saat peluncuran buku Jusuf Kalla The Real President di toko buku Gramedia Grand Indonesia Jakarta, Sabtu (20/6/2008).
Kristiadi mengatakan, sikap cepat JK dalam bertindak tersebut dapat membawa ke arah negatif yang dianggap kurang komprehensif.
Buku setebal 253 halaman tersebut merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh banyak wartawan dari berbagai media massa. Tulisan tersebut dikelompokkan dalam tema-tema tertentu, yaitu JK the real Presiden, Slumdog Presiden, JK Golkar, JK visi ekonomi, JK diplomasi, JK demokrasi, kebangsaan, agama, JK Aceh, serta JK kesan wartawan.
Penulis dari artikel-artikel tersebut antara lain Rosihan Anwar, Syafii Maarif, Jusuf Wanandi, J. Kristiadi, Husain Abdullah, Budiarto Shambazy, Mochtar Pabottingi, Eep Saefulloh Fatah, dan lainnya.
Sejarah tak luput mencatat saat JK gagal di pilpres, tetapi terpilih lagi pada Pemilu 2014 sebagai wakil presiden bersama Joko Widodo, dan memimpin Indonesia selama 2014-2019.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.