Kompas TV internasional kompas dunia

PBB Desak Taliban Hentikan Diskriminasi Perempuan di Afghanistan dari Pendidikan hingga Hijab

Kompas.tv - 26 Mei 2022, 23:44 WIB
pbb-desak-taliban-hentikan-diskriminasi-perempuan-di-afghanistan-dari-pendidikan-hingga-hijab
Seorang perempuan Afghanistan yang mengenakan burqa mengantre bantuan makanan di Kabul, Selasa (10/5/2022). Pada hari yang sama, sekelompok perempuan berdemonstrasi menentang kewajiban burqa oleh Taliban. PBB Mendesak otoritas Taliban hentikan diskriminasi perempuan di sana (Sumber: Ebrahim Noroozi/Associated Press)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar otoritas Taliban segera menghentikan diskriminasi yang mereka lakukan terhadap penduduk Afghanistan, khususnya kebijakan terkait perempuan dan akses pendidikan hingga persoalan hijab. 

Utusan khusus PBB untuk hak asasi manusia di Afghanistan, Richard Bennett mengatakan, negara itu menghadapi tantangan "berat" atas persoalan hak asasi manusia. 

PBB meminta otoritas Taliban untuk membatalkan berbagai pembatasan terhadap perempuan.

Keputusan mendesak Taliban ini setelah melewati 11 hari pengamatan ketika utusan PBB mengunjungi negara itu.

"Saya mendesak pihak berwenang untuk mengakui tantangan hak asasi manusia yang mereka hadapi dan untuk menutup kesenjangan antara kata-kata dan perbuatan mereka," katanya Kamis (26/5/2022) dikutip Antara. 

Bennett lantas menyatakan keprihatinannya atas akses ke pendidikan setelah Taliban urung untuk mengizinkan anak-anak perempuan kembali ke sekolah menengah pada Maret lalu sesuai yang dijanjikan.

Hal itu ditambah, pada bulan ini mengumumkan bahwa perempuan harus menutupi wajah mereka. 

Pelanggaran atas aturan tersebut adalah hukuman bukan hanya perempuan itu, tapi bagi kerabat laki-laki terdekat mereka.

“Petunjuk tentang mahram, penegakan hijab yang ketat, dan nasihat yang kuat untuk tinggal di rumah memberi pola pemisahan gender yang mutlak dan membuat perempuan tidak terlihat di masyarakat,” ujar Bennett.

Baca Juga: Presenter Wanita Afghanistan Ogah Patuhi Taliban Tutup Wajah saat Siaran, Alasannya Sungguh Berani!

Taliban Membantah, Fakta Sebaliknya 

Wakil juru bicara Taliban, Inamullah Samangani, membantah keprihatinan atas situasi hak asasi manusia di Afghanistan.

Dia mengatakan, pihak berwenang telah memperhatikan masalah yang disebutkan dan sedang menangani masalah pendidikan menengah anak perempuan.

Bennett juga menyerukan penyelidikan atas serangan yang menargetkan minoritas agama Syiah dan Sufi di Afghanistan, sebuah tren yang menurutnya memiliki "ciri-ciri kejahatan terhadap kemanusiaan".

Beberapa bulan terakhir telah terjadi lebih banyak serangan terhadap masjid dan sasaran sipil lainnya, yang beberapa di antaranya telah diklaim oleh ISIS.

Kelompok gerilyawan itu mengatakan, berada di balik tiga ledakan di kota utara Mazar-i-Sharif pada Rabu (25/5) yang menewaskan sedikitnya 15 orang di daerah-daerah yang didominasi Syiah.

Ledakan lain, yang tidak diklaim, pada hari yang sama menghancurkan sebuah masjid Sunni di Ibu Kota Kabul dan menewaskan sedikitnya lima orang.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x