MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menegaskan tetap akan memenuhi kewajiban membayar utang luar negeri kendati telah diblokir dari bank-bank Amerika Serikat (AS) dari pembayaran utang ke investor asing.
Moskow mengaku akan tetap membayar utang luar negeri memakai mata uang rubel.
Sebelumnya, pada Rabu (25/5/2022), Kementerian Keuangan AS mengaku tidak akan memperpanjang lisensi pembayaran utang luar negeri Rusia melalui sistemnya.
Kebijakan Washington itu membuat Rusia tidak bisa membayar investor asing menggunakan dolar AS.
Pada hari yang sama, Kementerian Keuangan Rusia menjamin bahwa mereka tetap akan membayar utang menggunakan mata uang sendiri.
“Kementerian Keuangan (Rusia), sebagai peminjam yang bertanggung jawab, mengonfirmasi kesiapannya untuk terus melayani dan membayar semua obligasi utang. Akibat penolakan perpanjangan lisensi yang memungkinkan pembayaran utang luar negeri dalam dolar AS, pembayaran (utang luar negeri) akan dibuat dengan mata uang Federasi Rusia (rubel) dengan kemungkinan konversi lebih lanjut ke mata uang asal yang dipinjamkan melalui NCO JSC National Settlement Depository Rusia sebagai agen pembayar,” demikian tulis pernyataan Kementerian Keuangan Rusia sebagaimana dikutip TASS.
Baca Juga: Heboh, Rusia Jajaki Kemungkinan Mematok Nilai Tukar Rubel dengan Emas
Lebih lanjut, Kementerian Keuangan Rusia menyebut penolakan Washington melangar hak-hak investor asing dan mengikis kepercayaan atas infrastruktur finansial Barat.
“Kami punya uang dan keinginan membayar. Situas rekaan sebuah negara tak bersahabat ini tidak akan memengaruhi kualitas hidup bangsa Rusia,” kata Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov.
Lebih lanjut, Siluanov menyatakan, pembayaran ke pemilik Eurobond Rusia di dalam infrastruktur keuangan Rusia akan dilakukan melalui National Settlement Depository (JSC NSD).
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, AS memberlakukan sederet sanksi yang juga mengarah ke akses transaksi internasional Rusia.
Kementerian Keuangan AS memberi bank-banknya lisensi untuk memroses pembayaran utang dengan denominasi dolar AS oleh Rusia hingga 25 Mei 2022. Washington kemudian tidak memperpanjang lisensi tersebut.
Baca Juga: Bicara di Forum Ekonomi Dunia, Zelenskyy Tegaskan Sikap Ukraina: Tak Mau Serahkan Wilayah ke Rusia
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.