BERLIN, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser menyampaikan belasungkawa sekaligus kutukan terhadap hukum Amerika Serikat (AS) soal penembakan sekolah dasar di Texas.
Faeser mengecam AS yang tak mengatur ketat kepemilikan senjata api.
Faeser mengaku terkejut dengan “pertumpahan darah mengerikan” di Texas tersebut. Penembakan ke sekolah dasar di Texas, Selasa (24/5/2022) lalu menewaskan 19 anak.
“Ini mengerikan, begitu banyak anak-anak dan seorang guru yang terbunuh. Dan juga mengerikan betapa kuatnya lobi senjata di AS ketika ada begitu banyak tindak kejahatan mengerikan,” demikian cuit Faeser dikutip Associated Press, Rabu (25/5).
Baca Juga: Stephen Curry soal Penembakan Texas: Saya Punya Anak, Tak Bisa Bayangkan Rasa Sakitnya
Faeser pun merujuk hukum Jerman yang ketat mengatur senjata api. Ia juga meyebut otoritas penegak hukum harus tegas memberlakukan aturan tersebut.
“Yang paling utama, kita harus melucuti senjata api para ekstremis setiap waktu. Ketika dibutuhkan, kami akan mengetatkan lebih lanjut undang-undang (kepemilikan) senjata api,” lanjut Faeser.
Meskipun demikian, Jerman tidaklah kebal dari serangan ke sekolah. Pekan lalu, seorang karyawan sebuah sekolah di Bremerhaven luka serius setelah diserang menggunakan busur silang (crossbow).
Pada awal bulan ini, seorang bocah 16 tahun juga ditangkap karena diduga merencanakan serangan ke sebuah sekolah menengah pertama di Essen.
Polisi menyita senjata dan material pembuat bom dari apartemen anak itu.
Penembakan sekolah dasar di Texas memicu kemarahan dan desakan agar otoritas AS memperketat aturan senjata api.
Tragedi ini terjadi hanya beberapa hari setelah penembakan massal di sebuah pusat perbelanjaan di Buffalo, New York.
Presiden AS Joe Biden menanggapi dengan emosional penembakan di Texas sepulangnya dari kunjungan lima hari ke Asia. Biden menyebu Washington harus melawan lobi senjata di AS.
“Kapan, atas nama Tuhan, kita akan berdiri melawan lobi senjata? Mengapa kita rela hidup dengan pembantaian ini? Mengapa kita terus membiarkan ini terjadi?" demikian kata Biden dengan emosional.
“Kehilangan seorang anak itu seperti sepotong jiwa Anda direnggut. Ada kehampaan di dadamu. Anda merasa seperti tersedot ke dalamnya dan tidak akan pernah bisa keluar,” lanjutnya.
Baca Juga: Kepanikan Luar Biasa Keluarga Mencari Anaknya Usai Penembakan Massal Tewaskan 19 Siswa SD di Texas
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.