DAVOS, KOMPAS.TV - Mantan Menlu AS Henry Kissinger mengatakan Ukraina harus menerima penyerahan sebagian wilayahnya untuk mencapai kesepakatan damai dengan Rusia, dan segera mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama tiga bulan,seperti laporan Newsweek, Selasa, (25/5/2022).
Berbicara di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, hari Senin, Kissinger yang berusia 98 tahun mengatakan kegagalan untuk memulai kembali negosiasi dengan Rusia dan terus memusuhi Moskow dapat memiliki konsekuensi bencana bagi stabilitas Eropa dalam jangka panjang.
Kissinger juga mengatakan kepada Forum Ekonomi Dunia yang diadakan di Davos, Swiss bahwa Ukraina harus memulai negosiasi 'sebelum menciptakan pergolakan dan ketegangan yang tidak akan mudah diatasi'.
"Idealnya, garis pemisah harus kembali ke status quo ante. Mengejar perang di luar titik itu bukan tentang kebebasan Ukraina, tetapi perang baru melawan Rusia sendiri."
Status quo ante berarti pada posisi "bagaimana keadaan sebelumnya". Itu menyiratkan Ukraina harus menerima kesepakatan damai, dan memulihkan situasi pada 24 Februari, di mana Rusia secara resmi menguasai semenanjung Krimea dan secara informal mengendalikan sebagian wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur.
Menurut laporan The Telegraph, Kissinger mencatat para pemimpin Eropa harus 'tidak melupakan hubungan jangka panjang' atau mengambil risiko menempatkan Rusia dalam aliansi permanen dengan China.
Dia juga berkata, "Saya berharap orang-orang Ukraina akan menandingi kepahlawanan yang telah mereka tunjukkan dengan kebijaksanaan."
Baca Juga: Ukraina Tangguhkan Perundingan Damai, Rusia Salahkan AS, Kenapa?
Kissinger, yang bertugas di bawah pemerintahan Richard Nixon dan Gerald Ford pada 1970-an, memperingatkan agar tidak menyeret perang lebih lama, dan mendesak negosiasi segera.
Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat itu mengatakan Rusia telah menjadi bagian penting Eropa selama 400 tahun, bertindak sebagai kekuatan penyeimbang di masa-masa kritis benua itu.
Tapi Kissinger mengatakan akan 'fatal' bagi Barat untuk terbawa dalam 'perasaan saat ini' dan melupakan posisi kekuasaan Rusia di Eropa.
Para pejabat Ukraina dengan marah menentang gagasan bahwa mereka harus menyerahkan wilayah mana pun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina hanya akan menerima bila Rusia mengembalikan semua klaim atas wilayah di Ukraina, dan melakukan penarikan total pasukan.
Komentar Kissinger menggaungkan editorial New York Times pekan lalu, yang berpendapat Ukraina harus menerima bahwa mereka harus membuat konsesi teritorial untuk kesepakatan damai.
Rusia telah menyatakan terbuka untuk kemungkinan memulai kembali pembicaraan damai jika Ukraina membuat langkah pertama, seperti yang diumumkan oleh wakil menteri luar negeri Rusia Andrei Rudenko pada hari Senin.
Sumber : Kompas TV/Newsweek/The Telegraph UK
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.