NUNUKAN, KOMPAS.TV – Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, Kalimantan Utara, menemukan narapidana kasus narkoba tewas tergantung.
Warga binaan yang disebut sebagai tamping (WBP yang dipercaya membantu pekerjaan di lapas) ini menemukan narapidana berinisal RA (42) tergantung di toilet, Sabtu (21/5/20220 sekitar pukul 17.00 Wita.
Kalapas Nunukan I Wayan Nurasta Wibawa, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (22/5/2022) menyebut RA gantung diri menggunakan kain sarung.
"Dia gantung diri menggunakan kain sarung yang dibuat seperti tali. Lalu diikatkan di jendela toilet," ujarnya.
Dari data Lapas Nunukan, narapidana tersebut berdomisili di Sei Pancang Pulau Sebatik, Nunukan.
Baca Juga: Penemuan Mayat Bocah di Karawang Bukan Bunuh Diri, Polisi Segera Ungkap Tersangka
Ia divonis 6 tahun penjara dalam kasus narkotika, dan masih harus menjalani masa pidana sekitar 4 tahun 8 bulan 15 hari lagi.
Wayan menambahkan, jasad RA ditemukan pukul 17.00 wita, waktu penguncian blok.
Petugas keamanan Lapas memberikan pengumuman agar semua WBP kembali ke sel masing masing, tak terkecuali bagi WBP yang ada di masjid.
"Ketika itu tamping masjid membersihkan area masjid dan toilet. Ketika mau membersihkan toilet, posisi pintu terkunci dari dalam,” imbuh Wayan.
“Beberapa kali dipanggil tidak ada jawaban. Karena penasaran, pintu toilet dibuka paksa, dan terlihat ada WBP yang tergantung di dalamnya," jelasnya.
Panik dengan kejadian tersebut, tamping bergegas melaporkannya ke petugas jaga.
Selanjutnya petugas lapas bersama personel Polres Nunukan melakukan evakuasi jenazah ke RSUD untuk diotopsi.
Berdasarkan hasil investigasi, diperoleh keterangan sejumlah rekan satu selnya, Roslan belakangan selalu bercerita betapa sulitnya kondisi keluarganya.
"Dari hasil pemeriksaan pihak dokter RSUD Nunukan, kematian almarhum diakibatkan gagal napas karena jeratan benda di lehernya.”
Baca Juga: Pria Bunuh Diri Usai Bunuh Istri dan Anak, Aksinya Sempat Kepergok Anak Bungsu!
“Tidak ditemukan penyebab lain dalam kematian almarhum. Kemungkinan upaya bunuh diri yang dilakukan adalah akibat beban almarhum karena masalah keluarga," kata Wayan lagi.
Wayan mewakili jajaran Lapas Nunukan mengucap duka cita mendalam atas kematian seorang WBP tersebut.
"Petugas Lapas Nunukan bakal lebih meningkatkan pengawasan dan pencegahan terhadap hal serupa agar tidak terjadi lagi," katanya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.