PYONGYANG, KOMAPAS.TV - Wabah Covid-19 yang saat ini tengah mendera Korea Utara, tak membuat rezim Kim Jong-un berhenti membuat imbauan nyeleneh.
Bukannya menggalakan vaksinasi Covid-19 untuk warganyanya yang belum divaksin, rezim Kim Jong-un malah mengimbau rakyat Korea Utara untuk minum teh dan air garam untuk melawan Covid-19.
Pada pekan lalu, Kim Jong-un mengakui untuk pertama kalinya virus Corona telah sampai ke Korea Utara.
Sebelumnya, Kim Jong-un selalu membanggakan bahwa negaranya telah bertahan dari Covid-19, ketika pertahanan dunia lainnya gagal.
Baca Juga: Mengejutkan, AS Siap Kirim Bantuan Covid-19 ke Korea Utara Meski Terancam Nuklir Kim Jong-Un
Tetapi wabah Covid-19 yang mereka sebut sebagai demam yang misterius sudah melanda negara itu, yang diperkirakan sejak akhir April.
Seperti diungkapkan BBC dikutip dari Daily Star, media Korea Utara Rodong Sinmun, merekomendasikan menggunakan kamperfuli, jahe dan teh daun dedalu untuk penderita penyakit yang tak parah.
Namun, meski pengobatan tradisional itu bisa membantu untuk batuk, sakit tenggorokan dan peradangan, tetapi tak akan menanggulangi virus Corona.
Imbauan lainnya adalah menggunakan air garam, yang menurut media Korea Utara ribuan ton garam telah dikirim ke Pyonyang untuk membuat solusi antiseptik.
Pasangan Korea Utara yang diwawancarai media, merekomendasikan agar orang berkumur dengan air garam ketika bangun dan saat pergi tidur.
Namun tak ada bukti bahwa tindakan tersebut bisa berhasil.
Kalau pun berhasil tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 (yang dapat terjadi melalui hidung dan mulut).
Baca Juga: Gawat, Rusia Ternyata Pernah Berencana Jadikan Cacar Monyet sebagai Senjata Biologis
Selain itu, sejumlah obat moderen juga disarankan untuk rakyat Korea Utara.
Stasiun TV Korea Utara menyarankan pasien menggunakan penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dan antibiotik seperti amoxilin untuk melawan Covid-19.
Penghilang rasa sakit bisa mengurangi gejala Covid, namun jelas tak bisa melawan virus itu atau menghindari penularan.
Sedangkan penggunaan antibiotik secara tak perlu berisiko mengembangkan kuman yang resisten.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.