JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi ungkap dugaan demo BEM kampus-kampus Muhammadiyah yang berakhir ricuh di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (20/5/2022), dipicu oleh sekelompok orang yang bukan mahasiswa.
Sebagaimana dilaporkan Jurnalis KOMPAS TV Harko Sutiono di lokasi, awalnya demonstrasi berjalan dengan lancar dan kian semangat dengan hujan yang membasahi tubuh para demonstran.
“Mari bergabung, karena hari ini langit menurunkan hujan. Suara kita akan lebih besar,” teriak salah satu orator.
Para demonstrasn pun meneriakkan soal keberpihakan pemerintah, minyak goreng yang mahal hingga soal Ibu Kota Negara (IKN) baru yang dianggap tidak prorakyat.
Lantas, demonstrasi yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei tersebut berujung dengan ricuh.
Sejumlah massa aksi berupaya menerobos barikade polisi menuju istana negara. Dorong-dorongan pun tak terelakkan hingga kericuhan terjadi.
“Hati-hati.. Hati-hati Provokasi!... Hati-hati…,” teriak orator lewat pelantang yang terdengar sangat jelas.
Polisi dan demonstran pun terjatuh dan terluka akibat saling dorong dan injak tersebut.
“Pak tolong jangan dipukul, Pak,” ujar salah seorang demonstran berbaju hijau yang sedang diapit dua polisi.
Tampak juga beberapa demonstran digelandang dan dimasukkan ke mobil-mobil polisi. Beberapa juga ditanya soal Kartu Mahasiswa dan identitas diri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.