JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Konferensi Besar Nahdlatul Ulama atau Konbes NU 2022 di Jakarta yang dibuka Jumat (20/5/2022) malam ini mulai pukul 19.30.
Lantas, apa sih Konbes NU 2022 tersebut? Apa yang membedakannya dengan pertemuan warga, pengurus dan kiai NU lain seperti Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama maupun Muktamar yang digelar akhir tahun lalu di Lampung?
Dikutip dari NU Online, Konbes NU adalah salah satu pertemuan tertinggi di NU, bersama dengan Munas NU, bahkan disebut sebagai pertemuan tertinggi kedua di NU. Sedangkan forum tertinggi adalah muktamar.
Meski begitu, Konbes NU berbeda dengan Munas NU maupun Muktamar NU yang memilih KH Yahya Staquf sebagai Ketum PBNU dan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam pada Desember tahun lalu.
Biasanya, Munas dan Konbes NU digelar bersamaan, tapi di era Gus Yahya, dibuat berbeda.
Umarsyah, panitia Konbes NU 2022 menjelaskan, Konbes NU yang akan berlangsung pada 20-22 Mei 2022 dan dibuka hari ini, digelar tanpa dibarengi Munas Alim Ulama.
Sebab, agenda utamanya sangat spesifik terkait tata kelola organisasi, antara lain untuk memutuskan berbagai Peraturan Perkumpulan (Perkum) tentang sistem kaderisasi.
“Karena ini strategis dan spesifik, hanya Konbes, yang betul-betul akan melahirkan keputusan-keputusan yang bisa menjadi pegangan untuk pengelolaan organisasi ke depan,” ungkapnya dikutip KOMPAS.TV dari situs resmi NU, Jumat.
Baca Juga: PBNU Gelar Konferensi Besar Malam Ini, Berikut Jadwal Acara dan Link Streaming Pembukaan
Lebih lanjut dijelaskan, sebagaimana penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, Munas Alim Ulama dan Konbes NU didesain untuk menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat, dan keutuhan bangsa dan negara.
Sedangkan Munas Alim Ulama membicarakan masalah-masalah keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa.
Di dalam Munas juga terdapat forum Bahtsul Masail yang membahas hukum-hukum dan praktis fiqih maupu ibadah dalam masyarakat.
Munas Alim Ulama membagi pembahasan masalah-masalah keagamaan ke dalam tiga kategori:
Sementara Konbes NU lebih membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan Peraturan Organisasi (PO), serta menerbitkan rekomendasi.
Oleh karena itu, dalam Konbes NU ini, forum permusyawaratan dikerucutkan ke dalam tiga komisi pembahasan, yaitu Komisi Program, Komisi Organisasi, dan Komisi Rekomendasi.
Jika kepesertaan Munas Alim Ulama secara terbuka mengundang dan melibatkan para alim ulama, pengasuh pondok pesantren, dan para pakar, kepesertaan dalam forum Konbes NU sifatnya lebih tertutup.
Untuk peserta Konbes NU, hanya terdiri dari anggota pleno Pengurus Besar dan Pengurus Wilayah saja. Nantinya, hasilnya akan dijadikan pedoman organisasi dan warga NU secara keseluruhan.
Sumber : Kompas TV/NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.