KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya kembali dibuka mulai Senin 23 Mei 2022.
Meski demikian, presiden tegaskan pemerintah akan terus melakukan pengawasan stok kebutuhan minyak goreng.
Keputusan diambil dengan sejumlah pertimbangan, yakni kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta para tenaga kerja dan petani di industri sawit.
Sebelumnya, larangan ekspor minyak sawit mentah diumumkan presiden pada 28 April 2022 lalu, untuk mengatasi lonjakan harga minyak goreng dalam beberapa bulan terakhir.
Namun imbasnya, harga tandan buah segar kelapa sawit petani anjlok.
Kerugian yang dialami bisa mencapai Rp 11,7 triliun.
Jika sebelum pelarangan ekspor harga tandan buah segar kelapa sawit mencapai Rp 3.900,- per kg.
Maka setelah pengumuman presiden, harganya jatuh di angka Rp 800,- per kg.
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia atau APKASINDO pun bereaksi dengan menggelar unjuk rasa pada Selasa 17 Mei 2022 kemarin.
Aksi penolakan larangan ekspor minyak sawit mentah dan produk minyak goreng berlangsung serentak di 146 kota dan kabupaten.
Di tengah pengumuman dibukanya kembali keran eskpor, yang juga tengah jadi fokus pemerintah adalah mengusut kasus izin ekspor minyak sawit dan bahan baku minyak goreng.
Daftar tersangka kini bertambah satu orang setelah kejaksaan agung menyeret Lin Che Wei sebagai tersangka kelima.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.