JAKARTA, KOMPAS.TV – Kegagalan timnas melaju ke final Sepak Bola SEA Games 2021 membuat suporter timnas jengkel dan sedih.
Ketua Paguyuban Suporter Timnas (PSTI) Ignatius Indro perilaku para pemain timnas. Dia menilai, harusnya timnas bermain tidak seperti pertandingan yang dimenangkan Thailand 1-0 tersebut.
Pertandingan yang awalnya asyik, berubah jadi kasar saat jelang akhir pertandingan. Tercatat, ada 3 kartu merah melayang untuk timnas, diterima oleh Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto dan Firza Andhika.
“Pemain kita masih belum bisa menahan emosi. Apalagi pemain-pemain kita sudah kena kartu kuning. Harusnya itu tidak terjadi,” paparnya kepada KOMPAS TV, Kamis (17/5/2022).
Ia pun menyebut, timnas harusnya lebih kalem dengan provokasi pemain-pemain Thiland yang disebutnya lebay dalam memprovokasi.
“Pemain kita terpancing sehingga terbawa oleh provokasi tersebut. Harusnya provokasi yang dilakukan Thailand yang dapat sanksi. Harusnya wasit bertindak lebih tegas lagi,” jelasnya.
Secara khusus, ia menyoroti para pemain senior yang mendapatkan kartu merah di pertandingan penting ini dan ikut berkelahi di akhir pertandingan.
“Ricky Kambuaya harusnya dia sebagai senior bisa jadi contoh. Dia harus ditegaskan untuk ngurangin emosi. Ngotot boleh, bermain kasar ya jangan lah!” paparnya.
Baca Juga: Hasil Indonesia vs Thailand, Skor 0-1: Diwarnai 4 Kartu Merah, Garuda Gagal ke Final SEA Games 2021
Indro lantas menggarisbawahi soal mental pemain. Hal ini justru diharapkan oleh para suporter agar Shin Tae-yong mampu membenahi hal penting yang kerap dilupakan ini.
Menurut Indro, mental pemain timnas ini yang sudah bertahun-tahun dibiarkan dan harusnya jadi fokus STY, sapaan Shin Tae-yong.
“Harus banyak dibenahi. Tadi saja emosi kan ngerugiin kita. Enggak boleh terjadi lagi. Harus fokus dan konsentrasi,” paparnya.
"Untuk waktu dekat STY juga harus berani, misalnya kasih sanksi yang tegas bagi pemain yang terlalu emosional sehingga merugikan tim,” sambungnya.
Ia pun menyebut, kegagalan di SEA Games ini sebagai upaya untuk perbaikan sistem.
“Pasti perbaikan sistem. Perbaiki liga, adakan kompetisi usia dini yg bagus. Karena dengan kompetisi yang baik mulai dari usia dini tentu mental akan teruji," terangnya.
Indonesia sendiri masih berpeluang mendapatkan mendali perunggu untuk cabor sepak bola di SEA Games ini. Untuk lawannya sendiri, antara Vietnam atau Malaysia yang ketika berita ini ditulis sedang bertanding.
Indonesia terakhir memperoleh medali emas SEA Games pada 31 tahun yang lalu, yakni tahun 1991.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.